JAKARTA-Dokter Tifauzia Tyassuma merupakan peraih S-1 Kedokteran Universitas Gadjah Mada, S-2 Master Epidemiologi Klinis Universitas Gadjah Mada, dan S-3 Ilmu Kedokteran.Â
Baca:
Nama dokter Tifauzia Tyassuma ramai diperbincangkan, pasalnya dr. Tifa melalui akun Facebook miliknya.
https://www.facebook.com/tifauzia.tyassuma/posts/10222158098294070
Haaa….???50,4 persen…???
Para Dokter dan Nakes yang membabibuta berkomitmen mau berkorban divaksin dengan vaksin Sinovac.Semoga kalian semua masih ingat pelajaran EBM, Evidence-Based Medicine.
Baca Juga:Begini Modus Penipuan Online dan Pencucian Uang Grab TokoDetik-detik Jokowi Disuntik Vaksin, Ibu Negara Tidak Ikut Vaksin Perdana
Dan semoga hati nurani kalian masih diterangi cahaya, meski sekecil lilin.Pak Menkes Mas Budi Gunadi Sadikin.Pak Wamenkes Mas Dokter Dante Saksono.Baca Publikasi terbaru ini.
Tega banget sih Anda membiarkan, Presiden Republik Indonesia, Lambang Negara, Orang Nomor Satu Indonesia, disuntik vaksin yang efektivitasnya cuma 50,4 persen?
Apa artinya Anda berdua dijadikan Menkes dan Wamenkes, kalau tidak BERJUANG memberikan yang TERBAIK bagi Presiden kita.
Tidak apa, saya mendukung PRESIDEN JOKOWI, berkorban menjadi ORANG PERTAMA untuk divaksin.
Sama dengan PM Singapore.
Sama dengan Presiden Putin.
Sama dengan Presiden wanna be Joe Biden.
Tapi jangan dong dikasi vaksin yang cuma 50,4 persen ini. Kasihan kan….
Masa Presiden Negara terhormat dan kita banggakan ini, dapat jatah vaksin yang tidak setara mutunya dengan vaksin yang diberikan untuk Kepala Negara yang lain?
Saya bukan takut sama efek sampingnya.
Saya tahu Pasukan Dokter Kepresidenan sudah siap-siap (dan mereka deg-degan keringat dingin di balik pintu) memastikan Presiden baik-baik saja dan tidak kena KIPI.
Baca Juga:Presiden Jokowi Disuntik Vaksin, Live Streaming di Link IniBeginilah Proses Pencarian Black Box FDR Tertumpuk Puing Sriwijaya Air Sj-182
Masalahnya yang lebih esensial adalah: DIMANA HARGA DIRI KITA SEBAGAI BANGSA.
Masa Presiden RI kita biarkan disuntik vaksin 50,4? ?
Diketahui, data uji klinis vaksin Sinovac terakhir di Brasil menunjukkan bahwa efikasinya hanya 50,4 persen. Epidemiolog mengatakan agar tak fokus pada vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Pemerintah Brasil mengatakan bahwa vaksin Corona yang dikembangkan Sinovac Biotech hanya 50,38 persen untuk mencegah penambahan kasus Covid-19.