Tidak hanya tahan air, Black Box yang dipakai juga harus tahan tekanan berat. Tekanan berat itu seperti, diletakkan di kedalaman ribuan meter di bawah air.
Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kasus pesawat jatuh lainnya. Kasus tersebut seperti jatuhnya penerbangan Air France 447 di Samudera Atlantik pada tahun 2009. Parahnya, Black Box tidak ditemukan selama hampir dua tahun.
Puing-puing berisi kotak-kotak itu ternyata terendam hampir 4.000 meter. Beruntungnya, data dan rekaman berhasil dipulihkan dan terbukti sangat berharga untuk membantu penyelidik memahami apa yang terjadi saat itu.
Baca Juga:Hari Keempat, Tim DVI Polri Menerima 111 Sampel DNA dari Keluarga Penumpang Sriwijaya SJ-182Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182: 3 Penumpang Berhasil Diidentifikasi
Namun begitu, seperti yang dilaporkan oleh News para ahli tidak menyebut alat tersebut dengan Black Box, meski kotak itu disukai oleh media.
Tidak hanya itu, hanya dua jam percakapan kokpit yang disimpan. Black Box memiliki memori penyimpanan yang cukup untuk 25 jam data penerbangan, namun hanya dua jam perekam suara kokpit yang direkam sendiri dalam satu lingkaran.
Kemudian, CVR akan melacak interaksi awak yang satu dengan yang lainnya. Lalu, CVR akan melakukan kontrol lalu lintas udara yang juga termasuk kebisingan latar belakang. Kebisingan itu dapat menjadi petunjuk yang penting bagi penyelidik. (*)