https://twitter.com/KirtiPandey/status/1348555062243590144?s=20
Dilansir dari Hopes and Fearsversi aslinya adalah perekam yang dirancang dengan pita magnetik fisik, dengan mikrofon ditempatkan secara acak di sekitar kokpit.
Itu terbungkus dalam kotak tahan api, dan cat itu sendiri digunakan di setiap industri untuk melindungi logam polos dan menghentikan karat. Itu hanya warna yang mereka lukis saat dikembangkan.
Pesawat modern memiliki dua alat perekam, yang pertama untuk memantau komunikasi. Kedua, sebagai instrumen penerbangan lainnya. Namun sekarang, Black Box berwarna oranye.
Baca Juga:Hari Keempat, Tim DVI Polri Menerima 111 Sampel DNA dari Keluarga Penumpang Sriwijaya SJ-182Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182: 3 Penumpang Berhasil Diidentifikasi
Sehingga apabila mengalami kecelakaan, maka Black Box akan lebih mudah untuk dideteksi keberadaannya.
Black Box ditemukan di bagian paling belakang pesawat, dan dianggap sebagai benda paling tahan kecelakaan.
Black Box juga dikenal dengan Flight Data Recorder (FDR) yang dilapisi baja dan dikelilingi oleh beberapa lapisan isolasi. Itulah yang menyebabkan Black Box terlindungi dari benturan, kebaran, maupun kondisi iklim yang ekstrim.
https://twitter.com/KirtiPandey/status/1348555062243590144?s=20
Dilansir dari India Today, alat ini dapat mencatat kondisi penerbangan yang sebenarnya, seperti ketinggian, kecepatan udara, heading, percepatan vertikal, maupun pitch pesawat.
Sementara itu, menurut laman India Today alat perekam suara kokpit (CVR) lainnya berfungsi untuk merekam transmisi radio dan suara pada kokpit, rekaman tersebut seperti suara pilot dan suara mesin.
Alat perekam suara kokpit (CVR) merekam transmisi radio dan suara di kokpit, seperti suara pilot dan suara mesin.
Dikutip dari Flight Radar 24, Black Box yang akan digunakan dalam penerbangan sebelumnya melalui proses pengujian terlebih dahulu.
Baca Juga:Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Giliran KNKT Analisa Data FDRSejak Wright Bersaudara, Pesawat Dapat Terbang di Ketinggian 35.000 sampai 42.000 kaki.
Pengujian itu seperti, Black Box tidak bisa dihancurkan dalam beberapa ambang batas permukaan laut yang sangat tinggi.
Dikabarkan dari Aero Time Hub,Black Box juga akan diuji dengan diluncurkan di dinding beton dengan kecepatan 750 kilometer per jam.
Kemudian, alat itu juga harus dapat menahan beban seberat 2,25 ton setidaknya selama lima menit, suhu 1.100 derajat Celcius selama satu jam.