“Ini bukan kabar baik. Ford menghasilkan banyak uang di Brasil … Saya pikir itu bisa menunda keputusan dan menunggu karena pasar konsumen kami lebih besar dari yang lain,” kata wakil presiden Brazil Hamilton Mourao kepada CNN Brazil.
Rodrigo Maia, ketua oposisi majelis rendah parlemen Brasil, mengatakan penutupan itu merupakan “demonstrasi kurangnya kredibilitas pemerintah Brasil, aturan yang jelas, kepastian hukum, dan sistem pajak yang rasional”.
“Sistem kami telah menjadi rumah sakit jiwa dalam beberapa tahun terakhir, yang berdampak langsung pada produktivitas bisnis,” katanya.
Baca Juga:Derasnya Arus Sungai Glagah, Tiang Pilar Jembatan Rel Kereta Api Jakarta-Yogyakarta via Brebes AmbrukSempat Dikandangkan, Pengakuan Kemenhub Kondisi Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Karl Brauer, analis dari CarExpert.com, mengatakan telah terjadi banyak konsolidasi di sektor otomotif dalam beberapa tahun terakhir.
“General Motors, khususnya, telah bergerak secara agresif untuk keluar dari pasar yang tidak masuk akal secara finansial. Penarikan diri Ford dari Brasil menegaskan bahwa mereka bersedia membuat keputusan yang sama tentang pasar yang berkinerja buruk.”
Ford mengatakan akan mempertahankan pusat pengembangan produknya di Bahia, serta tempat pembuktian dan kantor pusat regional di Sao Paulo.
Perusahaan mengatakan akan bekerja dengan serikat pekerja untuk mengembangkan “rencana yang adil dan seimbang” guna mengurangi dampak penutupan terhadap pekerja.
Brasil adalah negara di dunia dengan jumlah kematian akibat virus corona tertinggi kedua, dengan lebih dari 203 ribu kematian. (*)