JAKARTA – Balon seluncur darurat diduga milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditemukan. Balon seluncur ini ditemukan di sekitar Pulau Lancang lokasi koordinat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak.
Baca: Hilang Kontak dan Jatuh, Inilah Pernyataan Resmi Sriwijaya Air SJ182
“Armada sudah siap di lokasi ada 3 (kapal). Temuannya balon seluncur darurat di sekitar Pulau Lancang,” ujar Kepala Pangkalan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, Jakarta, Pujo Kurnianto dikutip dari siaran Kompas TV, Minggu, 10 Januari.
https://www.youtube.com/watch?v=okrCptOGJlQ
Baca Juga:Sambil Terisak Menangis di Bandara Supadio, Yaman Zai Tangisi Istri dan Tiga Anaknya di Sriwijaya Air SJ182Hilang Kontak dan Jatuh, Inilah Pernyataan Resmi Sriwijaya Air SJ182
Balon seluncur diduga milik pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak ini mirip terpal. Ada kode nomor pesawat pada balon seluncur. Benda ini ditemukan sekitar pukul 19.45 WIB, Sabtu, 9 Januari.
KPLP mengerahkan 3 armada kapal dan 60 personel. Pada awal pencarian, tim terkendala angin kencang dan hujan.
“(Serpihan lain) masih belum ada tanda-tanda tapi kita terus mencari bekerja sama dengan Basarnas dan kapal TNI AL,” kata Pujo.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 take off dari Bandara Soekarno-Hatta, pukul 14.36 WIB, Sabtu, 9 Januari. Satu menit kemudian pesawat tujuan Pontianak berada di ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen.
“Pukul 14.40 Sriwijaya tidak ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut, oleh karenanya ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan seconds, SJY 182 hilang dari radar,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.
Ada 62 orang penumpang termasuk kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total penumpang itu, ada 7 anak-anak dan 3 bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat tertunda (delay) keberangkatannya selama 30 menit. Alasannya hujan deras mengguyur. (*)