JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu dilakukan optimal. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak ini diduga jatuh di Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Baca: Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak, Ternyata Lakukan Penerbangan Pertama Bulan Mei 1994
“Pada pukul 17.30 WIB bapak presiden memberikan arahan untuk memaksimalkan pencarian,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sabtu, 9 Januari.
Baca Juga:Informasi Nelayan, Terdengar Ledakan Dikira Suara Petir di Sekitar Lokasi Jatuhnya Sriwikaya Air SJ182Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak, Ternyata Lakukan Penerbangan Pertama Bulan Mei 1994
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 lost contact usai komunikasi terakhir pada pukul 14.40 WIB.
Ada total 50 orang penumpang bersama 12 kru pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Dari total 62 orang dalam pesawat itu, 7 di antaranya anak-anak dan 3 bayi.
Basarnas sudah bergerak di area diduga lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu. Pesawat diduga jatuh di perairan antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
“Malam ini konsep kita mencari titik lokasi di mana tepatnya pesawat itu dimungkinkan jatuh dengan harapan seetelah malam ini dapat lokasi yang pasti, besok pagi kita melakukan pencarian dan pendalaman,” kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji dalam jumpa pers, Sabtu, 9 Januari.
Kedalaman perairan di Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu sekitar 20-23 meter. Basarnas masih mencari titik koordinat pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak.
“Maksimal kedalaman di Pulau Lancang dan Pulau Laki sekitar 20-23 meter kita belum tahu pasti di mana posisinya. Saat ini personel kita sudah ada di lapangan sudah menemukan beberapa bagian dari pesawat dan hambatan yang kita hadapi adalah visibility karena malam hari. Tapi malam ini kita usahakan semaksimal mungkin, kalau malam ini kita menemukan titik koordinat jatuhnya pesawat, besok pagi kita akan lakukan pencarian,” sambungnya. (*)