JAKARTA – Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen berduka atas Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Sebab, salah satu koleganya menjadi penumpang pesawat itu.
https://www.instagram.com/p/CJ0obb2Jw6M/?utm_source=ig_web_copy_link
Dia berdoa, agar temannya selamat dari peristiwa ini.
“Ya Allah selamatkanlah semua yang ada disana, ada temenku sama istrinya disana, ya Allah semoga selamat ye moll @ihsanadhlanhakim ??”
Baca Juga:Jokowi Instruksi Pencarian Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu OptimalInformasi Nelayan, Terdengar Ledakan Dikira Suara Petir di Sekitar Lokasi Jatuhnya Sriwikaya Air SJ182
Deputi Operasi dan Kesiapsiaagan Basarnas Bambang Suryo Aji dalam jumpa pers, Sabtu, 9 Januari, mengatakan, nelayan menemukan sejumlah serpihan diduga dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu. Serpihan ini sedang diteliti untuk dipastikan terkait-tidaknya dengan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh.
“Ditemukan beberapa serpihan-serpihan yang dicurigai. Kita masih belum memastikan barang itu dari pesawat Sriwijaya, sekarang sudah di kapal kami dan kita akan tarik, kita buka posko di JICT2,” ujar dia.
Laporan hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ182 diterima Basarnas pukul 14.55 WIB. Pesawat Boeing 747-524 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
“(Bila) malam ini dapat lokasi, besok pagi kita lakukan pencarian. Kedalaman (perairan) 20-23 meter, kita belum tahu pasti di mana posisinya. Peralatan yang ditemukan sekarang menjadi barang bukti diteliti apakah itu bagian dari Sriwijaya atau bukan,” kata dia.
Sebelumnya Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menyebutkan pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan sekitar Pulau Laki, Kelurahan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu Selatan pada Sabtu.
“Info dari nelayan Bubu, melihat ada benda jatuh di laut sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki getaran jatuhnya pesawat sampai ke pemukiman Pulau Lancang,” ujar Junaedi yang disampaikan Kominfotik Kepuluan Seribu di Jakarta, Sabtu sore dilansir dari Antara, Sabtu, 9 Januari.
Junaedi mengungkapkan menerima informasi dugaan pesawat jatuh sekitar pukul 14.30 WIB, selanjutnya tim gabungan dari aparatur Kelurahan Pulau Pari, Banbinsa, Damkar, Satpol tim SAR dibantu nelayan menyisir di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.