Alibaba Terganjal Isu Monopoli di China
Tidak beberapa lama setelah itu, rencana IPO Ant Group Co., yang juga milik sang miliarder, senilai US$37 miliar di bursa saham Hong Kong dan Shanghai ditunda, meski telah mendapat lampu hijau dari pengawas sekuritas China. Shanghai Stock Exchange mengatakan terdapat permasalahan pada perubahan kondisi peraturan teknologi finansial.
“Terkadang sulit melihat dengan jelas dan memahami di mana batas Anda. [Ma] punya banyak batasan, yaitu Presiden Xi. Dia tidak akan menang melawannya,” kata Eric Schiffer, CEO Patriarch Organization, perusahaan ekuitas swasta di Los Angeles.
Sepekan setelah pembekuan pencatatan saham perdana, otoritas antitrust mengeluarkan 22 halaman aturan anti-monopoli. Kebijakan ini disinyalir untuk menekan Jack Ma dan pebisnis lainnya agar tidak besar kepala.
Baca Juga:Belum Ada Izin BPOM Vaksin Produksi Sinovac Tiongkok Sudah Didistribusikan, Inilah PenjelasannyaPVMBG: Gunung Sinabung Bererupsi 3 Kali
Ada juga pedoman baru yang harus dihadapi beberapa konglomerat besar seperti Ant yang terlibat dalam keuangan, serta pemberi pinjaman dan asuransi online.
Tak Muncul ke Publik
Jack Ma semakin bentrok dengan rezim karena preferensinya untuk ekonomi yang lebih terbuka dan market driven. Sejauh ini tidak ada indikasi bahwa dia mengalami cedera fisik.
Namun, belum ada informasi terbaru dari pria yang telah meraup 35 miliar euro setelah menciptakan Alibaba, Amazon versi Asia, tersebut.
Adapun, Daily Mail melaporkan bahwa peringkat Jack Ma sebagai orang terkaya di China turun ke posisi tiga berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, pada Sabtu (2/1/2021). Pemimpin marketplace Pinduoduo Colin Huang telah mengalahkan Ma. (*)