JAKARTA-Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, memaparkan secara detil mengenai ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
Baca: Jubir Satgas Covid-19: Kita Sedang Dalam Keadaan Darurat
Dia memastikan ketersediaan tempat tidur makin menipis, dengan kata lain, pasien yang masuk sudah semakin banyak.
“Di beberapa daerah, keterisian tempat tidur untuk ICU dan isolasi per 2 Januari sudah melebihi 70 persen. Ini di antaranya terjadi di DKI Jakarta, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah,” jelas Wiku melalui keterangan resmi yang ditayangkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa (5/1/2021).
https://youtu.be/XDgQJIBMoD8
Baca Juga:Jubir Satgas Covid-19: Kita Sedang Dalam Keadaan DaruratLaporan LHKPN Harta Gibran Dianggap Janggal, Pergerakan Masyarakat Mardani Desak KPK
Data tersebut menerangkan secara gamblang pernyataan Wiku di awal, bahwa Indonesia bersiap memasuki keadaan darurat.
Dengan okupansi tempat tidur yang kian mengkhawatirkan di rumah sakit, menjadi alarm keadaan darurat yang dimaksudnya.
“Hal ini dapat menjadi alarm bahwa kita sedang dalam keadaan darurat, yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis,” tegasnya.
Mirisnya, menurut Wiku, dengan masih ada 30 persen kapasitas tempat tidur tersisa, itu belum tentu dapat digunakan.
Karena, sebanyak 237 dokter (tenaga kesehatan) dinyatakan meninggal dunia sejak Oktober 2020, hingga memuncak angkanya pada Desember 2020 lalu.
Wiku menegaskan, jika kasus positif Corona terus melonjak, fasilitas kesehatan tak akan mampu menampung pasien.
Oleh sebab itu, Wiku mengingatkan masyarakat agar terus disiplin, malah lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan 3M.
Baca Juga:Jack Ma sebelum Hilang Misterius, Pernah Beri Bantuan 16 Ribu APD ke Jawa BaratBelum Ada Izin BPOM Vaksin Produksi Sinovac Tiongkok Sudah Didistribusikan, Inilah Penjelasannya
“Tidak akan cukup fasilitas kesehatan kita untuk menanganinya. Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan, yaitu tidak berkerumun dan menjalankan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan,” tegas Wiku. (*)