SEORANG nelayan Saeruddin (60) yang sedang memancing di perairan Selayar. Benda itu memiliki berat sekitar 175 kilogram dan panjang sekitar 225 sentimeter (cm).
Pria asal Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menemukan benda asing yang diduga sebuah drone laut milik China. Benda asing itu ditemukan di laut Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono memastikan drone yang ditemukan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, merupakan seaglider. Alat tersebut bisa menyelam di lautan dan mampu mengumpulkan data oseanografi.
Baca Juga:Kematian Qasem Soleimani, Iran Kerahkan Kapasitas Politik, Hukum dan Internasionalnya untuk Membalas TerorDrone Laut Milik China, Pengamat: Perairan Indonesia Jadi Spill Over Adu Kekuatan Militer antara Tiongkok Dan Amerika Serikat
“Alat ini seaglider. Banyak digunakan untuk keperluan survei atau untuk mencari data oseanografi di laut, di bawah lautan,” kata Yudo dalam jumpa pers di Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidrosal) TNI AL, di Jakarta, Senin (4/1).
Menurut Yudo, seaglider memang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan. Mulai dari kepentingan industri, survei, ataupun kepentingan militer karena kemampuannya dalam memetakan kondisi tertentu.
“Alat ini bisa digunakan untuk industri maupun digunakan untuk pertahanan. Tergantung siapa yang memakai,” ujar Yudo.
Alat yang sama juga disebut-sebut biasa digunakan negara tertentu untuk industri pertambangan. Biasanya digunakan untuk keperluan pengeboran minyak atau lainnya. Di bidang industri perikanan juga bisa menggunakan alat tersebut untuk mencari ikan.
Kemampuan alat itu jika digunakan untuk kepentingan militer biasanya digunakan untuk memetakan kondisi tertentu yang nantinya menghasilkan data-data khusus. Alat juga bisa bertujuan untuk melakukan survei kondisi geografis. (*)