Bambang juga menegaskan, vaksin COVID-19 buatan Sinovac sama sekali tidak mengandung bahan pengawet seperti kabar yang beredar saat ini. Dia menjamin, vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat ini sudah teruji keamanan dan khasiatnya sehingga aman untuk digunakan.
“Vaksin COVID-19 dari Sinovac ini diproduksi tidak menggunakan pengawet. Sekali lagi, tidak menggunakan pengawet dan tidak mengandung bahan-bahan lain seperti borax, formalin ataupun mercury,” tegasnya.
“Vaksin yang digunakan di masyarakat tentu ini telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas keamanan dan efektifitasnya di bawah BPOM dan memenuhi standar internasional,” imbuh Bambang.
Baca Juga:Temuan Drone Laut Milik China, Bakamla: Belum Punya Sensor Bawah LautSoal Drone Laut Tiongkok, Legislator: Terlepas Apakah Ada Hubungan Bilateral Ekonomi, Jangan Loyo Pada China
Saat ini, tiga juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac sudah tiba di Indonesia dan disimpan di gudang penyimpanan milik Bio Farma dengan suhu penyimpanan sekitar dua hingga delapan derajat Celcius. Vaksin tersebut juga telah melalui serangkaian pengujian mutu dari Bio Farma dan BPOM.
Tujuannya, untuk menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin COVID-19 agar terjamin mulai dari proses produksinya sampai nanti didistribusikan.
Juru bicara vaksin COVID-19 ini menambahkan, saat ini vaksin buatan perusahaan pengembang asal China itu sedang dalam proses kajian aspek kehalalan yang dilakukan oleh lembaga pengkajian pangan dan obat-obatan dan kosmetika MUI atau LPPOM MUI untuk mendapatkan fatwa ulama Indonesia dan sertifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. (*)