JAKARTA-Sampai menjelang akhir Desember 2020, Indonesia masih terkurung penderitaan berjuang keluar dari malapetaka pandemi Covid-19.
Dan semua pertempuran yang terjadi melawan Corona, diawali aksi kemanusiaan dengan mendaratkan 243 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, saat pertama wilayah di Provinsi Hubei tersebut dihantam wabah.
Total 285 orang, yang terdiri dari 243 mahasiswa Indonesia dari Wuhan, beserta 42 orang tim penjemput, menjalani observasi atau karantina di Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada 2 Februari 2020 silam.
Baca Juga:Reshuffle Kabinet, Politik Balas BudiPilkada Serentak 2020 Bukti Dinasti Politik Masih Kuat
Pesawat Batik Air jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang, membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari kementerian/lembaga terkait, mendarat di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (2/2/2020) pagi.
Dari Batam, 243 mahasiswa Indonesia dari Wuhan, Tiongkok, langsung menjalani proses pemindahan ke tiga pesawat milik TNI, yakni Hercules A-1315 serta dua pesawat Boeing, AL-7304 dan A 7306, menuju Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna.
Menurut pantauan RRI, para WNI disemprot disinfektan sebelum satu persatu naik ke dalam pesawat TNI AU yang akan membawa mereka ke tempat karantina di Natuna.
“Proses pemeriksaan kesehatan satu jam diikuti 30 menit proses naik ke pesawat sebelum menuju Natuna,” demikian pantauan RRI Batam.
Sementara itu, dari Jakarta, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah memberikan pernyataan resmi.
“Total yang akan menjalankan observasi 285 orang. Sampai dengan saat ini mereka dalam kondisi sehat,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
Bahkan untuk memastikan penanganan berjalan dengan semestinya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan tim dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, untuk sementara waktu akan berkantor di Natuna, Kepulauan Riau.
Baca Juga:4 Kebijakan Kontroversial Presiden Joko WidodoPemerintah Tutup Sementara Perjalanan WNA ke Indonesia, Begini Syaratnya
“Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna,” tambah Retno.
Para mahasiswa WNI asal Wuhan, Tiongkok tersebut menjalani observasi selama 14 hari di Natuna, sebelum kemudian kembali ke daerahnya masing-masing saat sudah dinyatakan sembuh.
Evakuasi WNI Kapal Pesiar