JAKARTA-Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan, belum ada bukti mutasi virus Covid-19 memperparah kondisi pasien yang membuat penyakit penyerta lebih berat, atau menambah tingkat kematian.
Baca:
Bambang mengungkapkan jenis baru yang pertama ditemukan di Inggris itu paling cepat menular. Namun, kata dia, belum ada bukti bila virus tersebut dapat memperburuk keadaan pasien.
https://www.youtube.com/watch?v=2gOu_APVe3I
“Belum ada bukti varian ini menimbulkan tingkat keparahan lebih, jadi tidak membuat penyakit lebih berat dan tidak menambah tingkat kematian,” kata Bambamg dalam diskusi virtual pada Kamis (24/12/2020).
Baca Juga:Kedubes Inggris: Varian Virus Covid-19 Sulit Dideteksi, Kemampuan Transmisi hingga 70 Persen Lebih TinggiVideo: Bencana Tanah Longsor Tutup Jalan Utama Bandung-Garut di Talegong
Namun, Bambang mengimbau, masyarakat tetap waspada terhadap mutasi ini. Jangan sampai tertular kemudian menjadi orang tanpa gejala dan lalu malah menularkan kelompok rentan.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan sejauh ini belum ada laporan yang menyebutkan mutasi virus corona ini ditemukan di Indonesia.
“Tapi saat ini kalau kami simpulkan belum ada bukti yang menunjukkan varian ini sudah ada di Indonesia atau sudah menyebar di Indonesia meski harus diakui genomic dan molecular surveillance kita tak secanggih Inggris,” kata Bambang. (*)