JAKARTA-Korea Utara merupakan negara paling rahasia di dunia, sudah tidak asing lagi dalam membangun fasilitas militer bawah tanah. Dikutip dari artikel Dig Baby Dig: This Picture Is North Korea’s Secret War Strategy terungkap mulai dari terowongan yang digali di bawah Zona Demiliterisasi yang dirancang untuk dilewati ribuan pasukan dalam satu jam maupun bunker untuk perlindungan kepemimpinan rezim, Korut telah membangun fasilitas bawah tanah luas yang dirancang untuk memberikan keunggulan di masa perang.
Salah satu contoh paling awal dari teknik bawah tanah Korea Utara adalah penemuan beberapa terowongan yang mengarah dari Korea Utara di bawah Zona Demiliterisasi menuju Korea Selatan. Terowongan pertama dibangun pada 1974, memanjang satu kilometer ke selatan DMZ. Terowongan itu cukup besar untuk menampung 2 ribu tentara per jam di bawah DMZ. Seorang perwira Angkatan Laut Amerika Serikat dan Kopral Marinir Korea Selatan terbunuh oleh jebakan saat menyelidiki terowongan tersebut. Berkat petunjuk dari seorang pembelot Korut, terowongan yang lebih besar ditemukan pada 1978, dengan panjang 1,6 kilometer dan lebar hampir 2 meter.
Sejak itu setidaknya 4 terowongan telah ditemukan, dengan pelat beton bertulang, diterangi pencahayaan listrik, dipompa dengan aliran udara segar, serta dilengkapi rel sempit untuk memindahkan tanah dan batu kembali ke pintu masuk terowongan. Secara keseluruhan, keempat terowongan itu kemungkinan besar bisa membawa pasukan brigade dalam waktu satu jam di bawah lokasi pertahanan Korea Selatan.
Baca Juga:Rumah Wartawan Kantor Berita RMOLJatim yang Bertugas di Jakarta Disatroni Orang Tak DikenalTiba di Gedung Merah Putih, Istri Edhy Prabowo Berkerudung Biru Penuhi Panggilan Penyidik KPK
Sulit untuk menentukan berapa banyak terowongan yang telah ada. Salah satu laporan mengatakan bahwa Kim Il-sung, pendiri negara Korea Utara dan kakek pemimpin Korut saat ini Kim Jong-un, memerintahkan masing-masing dari 10 divisi pertempuran garis depan untuk menggali 2 terowongan. Jika selesai, secara teoretis ada lebih dari selusin terowongan lainnya masih belum ditemukan.
Seorang mantan jenderal Korea Selatan Han Sung-chu mengklaim setidaknya ada 84 terowongan, beberapa mencapai pusat ibu kota Seoul. Pemerintah Korea Selatan tidak percaya dengan jumlah yang disebutkan Han atau kemampuan yang diklaim untuk mencapai Seoul. Sebuah terowongan sepanjang 64 kilometer dilaporkan akan menghasilkan tumpukan puing seberat 700 ribu ton, yang belum ditemukan oleh satelit. Terlepas dari peringatan tersebut, terowongan besar terakhir ditemukan pada 1990 dan Korea Selatan tampaknya percaya bahaya terowongan telah berlalu.