Karirnya semakin memuncak hingga pada 2005, Sakti didapuk menjadi Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (ASPIMTEL).
Selama 11 tahun, ia memegang jabatan tertinggi di ASPIMTEL, sampai-sampai dijuluki sebagai ‘Raja Menara’.
Julukan tersebut muncul karena dirinya dianggap cukup sukses mengembangkan usaha di bidang telekomunikasi.
Baca Juga:Bandara Soetta Padat Gegara Rapid Test Antigen, Warganet KesalKPK Kawal Penggunaan Anggaran Vaksinasi Pandemi Covid-19
Pada 2010, Sakti menjadi Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama. Jabatan itu dipegang hingga tahun 2016.
Pada 2018, ia dilantik menjadi Komisaris PT Merdeka Copper Gold. Jabatan tersebut masih dipegangnya hingga hari ini.
Di bidang politik, Sakti memulai kiprahnya dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Di sana, ia sempat menjadi bendahara pada periode 2009-2013, saat Hatta Rajasa masih menjadi Ketua Umum PAN.
Selain itu, ia aktif menjadi bendahara tim pemenangan Joko Widodo sejak menjadi Wali Kota Solo.
Pada 2014, Sakti membelot dari partainya dengan membela pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Pada Jumat (25/10/2020) lalu, Presiden Jokowi memanggil Sakti Wahyu Trenggono bersama sejumlah nama lainnya seperti Wasekjen Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo dan politisi PPP Zainut Tauhid Sa’adi ke Istana. Usai bertemu Jokowi, Wahyu mengaku diminta membantu Menteri Pertahanan untuk mengembangkan sektor industri pertahanan. “Saya katakan saya siap bekerja,” ujarnya kepada wartawan di Istana, kala itu.
Sakti Wahyu Trenggono dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana. Kariernya dimulai ketika Trenggono menjadi karyawan di PT Astra International Tbk lewat program Astra Basic Training atau management trainee pada 1988. Statusnya saat itu masih sebagai mahasiswa semester akhir ITB dan belum mendapat gelar sarjana. Ia pun ditempatkan ke dalam unit bisnis informasi teknologi.
Baca Juga:Soal Nama Gibran Rakabuming Raka Dikaitkan dengan Dugaan Korupsi Bansos, Simak Respons KPKDugaan Tipikor Suap Perizinan Ekspor Benih Lobster, Inilah Total Barang Bukti yang Disita KPK
Selama menjadi Wamenhan, namanya memang tidak terlalu sering muncul karena kalah bersinar dari Prabowo Subianto sebagai Menhan. Belum lama ini, dirinya sempat memimpin acara penyerahan kartu tanda anggota (KTA) kader Bela Negara dan peluncuran website Bela Negara di Gedung Urip Sumohardjo Kemhan, Jakarta, bertepatan dengan momen Hari Bela Negara ke-72 Tahun 2020.