KEBERADAAN Edy Mulyadi di KM 50 tol Jakarta-Cikampek usai insiden penembakan enam Laskar FPI semata-mata untuk menginvestigasi dalam rangka kerja jurnalistik.
Edy pun geram dengan sebutan beberapa pihak yang mengaitkan dirinya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai mantan calon legislatif (Caleg).
https://youtu.be/Xq34kfOJE2E
“Saya datang ke lokasi itu sebagai wartawan. Ada kartu persnya, ada penugasannya,” ujar Edy di akun YouTubenya, Kamis (17/12).
Baca Juga:Artis Berinisial TA Diduga Terlibat Kasus Prostitusi Online Diamankan PolisiAktivitas Sesar Lokal, Dua Gempa Tektonik Guncang Rejang Lebong
Edy tercatat pernah menjadi calon legislatif PKS nomor urut 8 daerah pemilihan Jakarta III pada Pileg 2019. Namun ia kembali menegaskan bahwa kedatangannya di lokasi insiden penembakan enam laskar FPI bukan sebagai politisi.
“Kalau di media menyebut eks Caleg PKS diperiksa polisi, apa urusannya? Ini mengada-ngada,” tegas Edy.
“Yang datang ke KM 50 itu Edy Mulyadi, wartawan FNN. Enggak ada urusannya dengan Caleg PKS, atau GNPF Ulama. Ini framing, enggak ada urusan bos. Jangan kelewat dengki,” tandasnya. (*)