China sejauh ini belum menyiarkan informasi bagaimana pihaknya menentukan vaksin yang tepat untuk program vaksinasi darurat. Komisi Kesehatan Nasional China juga tidak menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.
Perwakilan dari Sinovac juga menolak untuk menjawab pertanyaan. Namun, ia mengulang kembali pernyataan seorang pejabat saat jumpa pers Oktober 2020. Ia mengatakan vaksinasi diberikan ke warga setelah pemerintah mengevaluasi vaksin secara ketat sesuai dengan ketentuan undang-undang dan regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pejabat pemerintah itu mengatakan hasil uji klinis tahap I dan tahap II menunjukkan vaksin yang diberikan ke warga menunjukkan imunogenisitas dan tingkat keamanan yang baik. Imunogenisitas merupakan kemampuan vaksin membentuk atau memancing respons imun/kekebalan dalam tubuh.
Baca Juga:Calon Presiden Baru Barcelona Ultimatum Lionel MessiMax Verstappen Pecundangi Duo Mercedes di Penghujung 2020
Uji klinis tahap akhir/tahap III untuk CoronaVac masih berlangsung di Sao Paulo, Brasil. Doria pada Senin pagi mengatakan data mengenai kemanjuran vaksin akan diumumkan pada 23 Desember. Tanggal itu mundur delapan hari dari yang dijadwalkan sebelumnya. Alasannya, otoritas di Sao Paulo menginginkan sampel data lebih besar dan analisis yang lebih lengkap. (*)