JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Syubakti Syukur memenuhi panggilan Komnas HAM, untuk memberikan penjelasan terkait bentrokan anggota Polri dengan laskar khusus pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Peristiwa itu terjadi di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) pukul 00.30 WIB.
https://twitter.com/beritaradar1/status/1338660839159595008?s=20
Syubakti menyatakan, telah memberikan keterangan dan dokumen terkait peristiwa yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek kepada Komnas HAM. Dia mengaku, CCTV di kawasan tersebut tidak rusak.
“Kalau kemudian mengenai CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi,” kata Syubakti di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12).
Baca Juga:Mengurai Pengadaan Covid-19Zulkarnaen 18 Tahun Buron, Ini 5 Catatan Kriminal Terduga Teroris Bom Bali I versi Densus 88
Syubakti menyampaikan, Tol Jakarta-Cikampek terpasang ratusan CCTV. Menurutnya, rekaman CCTV yang terjadi pada KM 50 bukan rusak, melainkan terdapat gangguan pengiriman data.
“Jadi CCTV kita di Jakarta-Cikampek maupun elevated di bawahnya itu ada 277 CCTV yang kemarin memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV tetap berfungsi, tapi pengiriman data itu terganggu hanya 24 CCTV dari KM 48, 49 sampe 72,” sambung Syubakti.
Kendati demikian, Syubakti menyebut CCTV pada lokasi kejadian tidak terekam. Karena terdapat kesalahan pada pengiriman data perekaman CCTV.
“Kalau di luar yang 23 itu, sekian jam, sekian jam itu dari jam 4.50 atau jam 5 sampai 4 besoknya itu di 23 titik itu enggak kekirim data. Nggak ada rekaman,” ujar Syubaki.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Khoirul Anam memastikan akan mendalami keterangan dan barang bukti yang diserahkan dari Dirut Jasamarga. Sehingga publik diminta untuk bersabar dan menunggu hasil penelusuran Komnas HAM.
“Mohon terkait yang beredar di publik memang ada baiknya diklarifikasi. Bagian dari ini lah kami proses klarifikasi, kami dikasih kesempatan dikasih penjelasan yang cukup detail dan akan ada pertanyaan untuk mendetailkan kembali,” ucap Anam.
Menurut Anam, keterangan dari Jasamarga akan menambah terang peristiwa tewasnya enam simpatisan FPI di Tol Jakarta-Cikampek. Kares peristiwa itu menimbulkan informasi yang simpangsiur di tengah masyarakat.
Baca Juga:Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Anjar Nugroho BerpulangMantan KaBIN: Abubakar Baasyir dan Muhammad Rizieq Shihab dalam Tahanan Dimanfaatkan Para Politikus Tertentu
“Semua hal yang terkait Jasamarga, terkait jalan tol yang di sana memang bagaimana karena tugas Komnas HAM untuk merangkai peristiwa, nah kontribusi dari info yang diberikan pihak Jasamarga akan menambah terangnya peristiwa,” tegas Anam. (jpc/fajar)