JAKARTA-Program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One berjudul “Renungan Akhir Tahun: Dampak Tekanan Ekonomi, Ibu Bunuh Anak, Suami Bakar Isteri” pada Selasa (15/12) malam ini dikabarkan menjadi episode terakhir.
https://twitter.com/karniilyas/status/1338751015177228288?s=20
“Dear Pencinta ILC: Sekalian kami umumkan edisi ini adalah episode terakhir akhir tahun ini dan merupakan episode perpisahan. Sebab mulai tahun depan berdasarkan keputusan manajemen TV One, ILC dicutipanjangkan sementara waktu. Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Pencinta ILC,” kata sang presenter yang juga wartawan senior Karni Ilyas di akun twitternya @karniilyas yang dilihat berita.radarcirebon.com, Selasa (15/12/2020).
https://twitter.com/karniilyas/status/1338753114174750722?s=20
Dalam twitnya itu, Karni tidak menjelaskan secara rinci alasan penghentian sementara program ILC, kecuali alasan normatif.
Baca Juga:Inilah Sejumlah Negara Menggratiskan Vaksin untuk Warganya, Bagaimana Indonesia?3 Alasan Indonesia Tidak Dapat Lakukan Normalisasi Hubungan dengan Israel
Tak diperpanjangnya program ILC tersebut mendapat respons dari sejumlah politisi.
“Bung Karni, semoga TV One makin sukses dan bung Karni menemukan format baru dialog, diskusi atau debat di TV One menggantikan ILC. Sehat sukses selalu bung Karni..!!” tulis Ferdinand Hutahaean yang merupakan mantan politisi Partai Demokrat di akun twitternya @FerdinandHaean3.
https://twitter.com/FerdinandHaean3/status/1338787687449423872?s=20
Sejumlah warganet mempertanyakan tak diperpanjang acara favorit talkshow di televisi tersebut.
“Segitu paniknya kah istana smpe ngerecokin acara tv yg sangat mencerdaskan kehidupan bangsa, prediksi sy smpe pertengahan 2021 udh muncul lg ya datuk krna pemerintahan kan udh berganti,” tulis @imam_rachmayadi.
https://twitter.com/imam_rachmayadi/status/1338760641847259136?s=20
“Saya penggemar ILc dgb bang karni sbg presidenya. Knp hrs disetop…sudah mati kah demokrasi kita bang karni,” tulis @azkadindin21.
https://twitter.com/azkadindin21/status/1338753624457940993?s=20
“Baguslah, kirain nara sumbernya pakar hukum semua eh taunya cuma penggiringan opini favorit para pembenci pemerintah doang,” tulis @denikov.
https://twitter.com/denikov/status/1338760369796313088?s=20
“Tidak semua yg saya tahu bisa saya katakan. Tidak semua yg saya alami bisa saya ceritakan,” kata Karni Ilyas. (*)