“Tapi masih ada mobil yang aneh-aneh nih….waspada saja….andaikata masih ada yang dicurigai bila perlu dijauhkan. Mobil satu dua di belakang pengawal itu gimana caranya halangi mereka. Nanti menyusul, kan alamat sudah jelas itu dikirim, tinggal ikuti saja nanti google map-nya. Halanginya nanti pas keluar tol saja,” kata pria yang memberi instruksi.
“Itu PWQ sama KJD dua-duanya (mengikuti) dari Sentul,” kata anggota lain.
“Iya dua-duanya ngikutin dari Sentul…kita fokus aja dulu di belakang rombongan, nanti di pintu tol baru dihalangi…,” timpal pria yang memberi instruksi.
“KJD nyodok nih, KJD nyodok,” kata anggota lain.
Baca Juga:Minggu Sore Yogyakarta Diguncang Gempa, Begini Penjelasan BMKGWaketum MUI: Apakah Orang Lain Yang Buat Kerumunan Seperti Habib Rizieq Juga Ditahan?
Tak berselang lama, pria yang memberi instruksi menyebut ada anggotanya yang ditembak. “Lari….lari….itu ada yang ketembak. Ada yang buang tembakan. Bang Ambon monitor. Posisi Bang Ambon?” serunya, lalu rekaman terputus.
Sebagaimana diketahui, peristiwa melibatkan Laskar FPI dengan terhadap aparat kepolisian itu terjadi pada Senin 7 Desember 2020 pukul 00.50 WIB di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Dalam kejadian itu, 6 Laskar FPI meninggal dan 4 lainnya melarikan diri.
Keenam orang yang tewas itu adalah Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi, dan Khadafi. Mereka semua diketahui merupakan anggota Laskar FPI DKI Jakarta. (*)