ANGKA kekerasan terhadap jurnalis di Afghanistan terus meningkat. Kali ini, jurnalis Malalai Maiwand dan sopirnya ditembak mati pada hari Kamis (10/12) pukul 07.10 pagi waktu setempat.
Maiwand yang juga merupakan aktivis hak-hak perempuan di Afghanistan bekerja sebagai reporter di Radio dan TV Enikas di Nangarhar.
“Dia sedang dalam perjalanan ke kantor ketika insiden itu terjadi,” kata jurubicara gubernur provinsi Attaullah Khogyani, seperti dimuat The Guardian.
Baca Juga:KPK Temukan Dokumen Terkait Bansos dari Rumah Juliari BatubaraPerlu Sherlock Holmes, Rocky Gerung: Operasi Intelijen Gagal karena Ada Korban Warga Sipil
Juru bicara Gubernur Nangarhar, Ataullah Khogyani, mengatakan pembunuhan tersebut terjadi saat keduanya tengah dalam perjalanan menuju tempat kerja.
Para penyerang menembaki mobil Maiwand tak lama setelah dia meninggalkan rumahnya di Nangarhar timur. Maiwand bekerja sebagai penyiar berita untuk saluran radio dan televisi swasta Enikass.
Selain bekerja sebagai jurnalis, Maiwand juga merupakan aktivis yang mengadvokasi hak-hak perempuan dan anak Afganistan. Pembunuhan terhadap Maiwand terjadi hanya beberapa minggu setelah reporter Radio Liberty, Aliyas Dayee tewas dalam serangan bom mobil di Lashkar Gah.
Kematian Maiwand menjadi keprihatinan tersendiri, karena total jurnalis dan pekerja media yang tewas di Afganistan bertambah menjadi 10 orang untuk tahun ini.
Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian mengatakan, dalam satu setengah dekade terakhir sebagian besar jurnalis yang terbunuh adalah korban Taliban.
Tetapi jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid telah membantah keterlibatan mereka dalam insiden yang merenggut nyawa Maiwand.
“Dengan terbunuhnya Malalai, lapangan kerja bagi jurnalis perempuan menjadi lebih kecil dan jurnalis mungkin tidak berani melanjutkan pekerjaan mereka seperti yang mereka lakukan sebelumnya,” kata Nai, sebuah organisasi pendukung media di Afghanistan.
Baca Juga:Wina Jadi Pusat Operasi Intelijen Kim Jong-un di EropaGeledah Kantor Kemensos, 2 Rumah Tersangka dan Sita Dokumen Terkait Bansos Covid-19
Media tempat Maiwand bekerja, Enikas, telah menjadi target sasaran. Pemiliknya, Engineer Zalmay pernah diculik untuk mendapatkan uang tebusan pada tahun 2018.
Maiwand juga bukan keluarga pertama yang menjadi sasaran. Lima tahun lalu, ibunya yang juga seorang aktivis, dibunuh oleh orang bersenjata tak dikenal. (*)