JAKARTA-Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 21.00 WIB. Vaksin tersebut adalah Sinovac dalam bentuk jadi asal Tiongkok.
https://www.youtube.com/watch?v=bKAS4zf5N2M
Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI masih meragukan tingkat keamanan dan keampuhan dalam kandungan vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac, China.
Hal itu mengemuka dalam rapat kerja (raker) antara Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, dan sejumlah pihak terkait lain membahas kesiapaan penggunaan vaksin.
Baca Juga:Persilakan Masyarakat Beri Informasi Insiden Tewasnya 6 Laskar Khusus FPI, Polri: Kami Siapkan dengan Nomor 0812842988228Paman Korban Penembakan di Tol Cikampek: Ini Bukan Rekayasa, Ini Pembantaian, Ini Penyiksaan
“Dua hal (keamanan dan keampuhan-red) ini sangat penting, karena sampai saat ini ada epidemiologi mengatakan vaksin Sinovac belum benar- benar aman,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir dalam ruang rapat Komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020).
Karena itu, Anas mengingatkan, agar BPOM secara matang mengkaji kandungan vaksin sebelum mengeluarkan izin edar.
Terutama, lanjutnya, belajar dari warga di sejumlah negara yang merasakan adanya efek samping setelah menggunakan vaksin tersebut.
“Jangan sampai surat izin edar dikeluarkan baru dilakukan evaluasi sehingga malah menimbulkan banyak kerugian yang harus kita hadapi,” terangnya.
Senada dengen Anas, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh P Daulay meminta, penjelasan terkait kandungan dalam vaksin.
Menurutnya, hingga saat ini seluruh pihak terkait belum memberikan keterangan soal kandungan vaksin tersebut.
“Perlu dilakukan komunikasi publik hasil uji klinis, selama ini kita belum mendapat laporan dari uji klinik yang dilakukan di Bandung itu secara resmi,” pungkasnya. (*)