“Saya telepon Pak Napo ‘Bang saya ke kantor’, ‘Oke ji’. Saya ketemu sekretarisnya itu, kemudian uangnya dihitung, katanya OK lalu saya telepon Pras, ‘Saya bilang bro uang kemarin ditunggu tuh’, katanya OK saya ke sana,” ungkap Tommy.
Prasetijo lalu mendatangi ruangan Napoleon dan membawa bungkusan warna hijau muda.
“Saya prediksi ya itulah uangnya,” kata Tommy sehingga Tommy mengaku Napoleon Bonaparte menerima 200 ribu dolar Singapura dan 50 ribu dolar AS pada 28 April 2020.
Baca Juga:Krasnaya Zvezda: 3.600 Pesawat Tempur dan 1.300 Pesawat Mata-Mata Asing Dekati Perbatasan RusiaParkir Sembarangan, Mobil Digembok dengan Motor Si Pengemudi Marah-Marah
Pemberian selanjutnya adalah pada 29 April 2020. Tommy kembali ditelepon Joko Tjandra dan diminta untuk ke restoran Merah Delima untuk menerima uang dari Nurdin, kali ini sebanyak 100 ribu dolar AS.
“Lalu saya menuju lagi ke gedung TNCC, saya sendiri, tapi setiap saya ketemu pasti telepon dulu. Saat itu saya sampaikan ‘Bang mesti cepat ya’ katanya ‘iya ji iya’,” ungkap Tommy.
Uang selanjutnya diserahkan Nurdin kepada Tommy di restorah Merah Delima sebesar 150 ribu dolar AS yang dibungkus di kresek putih. Tommy juga langsung menyerahkan uang itu ke Napoleon di ruang Kadivihubinter
“Saat itu dia (Napoleon) mengatakan ‘Ji ini lihat suratnya’, saya minta, katanya jangan,” kata Tommy.
Keesokan harinya pada 5 Mei Tommy kembali memberikan uang ke Napoleon. Uang dari Joko Tjandra diberikan di dapur umum Tanah Abang oleh Nurdin sebanyak 20 ribu dolar AS.
“Tanggal 5 Mei itu ada 20 ribu dolar AS, karena saya didesak untuk melunasi, jadi saya pakai uang saya, saya serahkan 70 ribu dolar AS,” ungkap Tommy.
Tommy mengaku sampai ribut dulu dengan istrinya karena menggunakan uang miliknya untuk menalangi permintaan Napoleon.
Baca Juga:5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata Tentang TerorismeHaris Rusly Moti: Saya Ingin tahu, Apakah Presiden Jokowi Tahu atau Tidak Penembakan Enam Warga Negara?
“Karena saya didesak terus di telpon sama beliau. ‘Ji mana? Jangan bohong sama saya’. Beliau itu Pak Napoleon mengatakan ‘Saya libas kamu Ji. Saya libas kamu nanti kalau bohong sama saya’. Saya kan grogi yang mulia, bulan puasa digituin. Jadi, saya talangi dulu 70 ribu dolar AS, saya berikan ke Napoleon semuanya,” jelas Tommy.
Kemudian pada 7 Mei 2020, Prasetijo menelepon Tommy dan meminta bagiannya.
“Tanggal 7 si Pras telepon saya, ‘Bro, katanya Napoleon sudah selesai, mana bagian gua?’. Saya serahkanlah 50 ribu dolar AS. Pakai uang saya, paginya saya tukar ke ‘money changer’,” kata Tommy.