JAKARTA-Saat ini, tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab akibat ditembak Polisi pada Senin (7/12/2020) dini hari, memicu polemik. Ada dua versi kronologi kejadian masing-masing versi polisi dan Front Pembela Islam (FPI).
Kronologi versi Polda Metro Jaya dan dari pihak FPI. Masing-masing pihak mengklaim mendapat penyerangan terlebih dahulu.
https://twitter.com/beritaradar1/status/1336221678951534592?s=20
Terkait itu, pegiat media sosial, Denny Siregar sengaja membuat polling untuk mencari tahu pilihan warganet di media sosial twitter.
Pollig dibuat dengan dua pilhan. Versi FPI dan Polri.
https://twitter.com/Dennysiregar7/status/1335938696822968321?s=20
Baca Juga:Pesawat Kepresidenan Vladimir Putin ‘Doomsday’ Disatroni Pencuri, 39 Unit Radio RaibPolda Metro Jaya Selidiki Beredarnya Kabar Bohong Percakapan Kapolda Metro
“Ada 2 perbedaan kronologis mati ditembaknya 6 orang anggota FPI yang berjihad di jalan tol. Kronologis versi manakah yang anda percaya ? FPI atau @DivHumas_Polri? tulis Denny Siregar dalam keterangan polling tersebut di twitternya @Dennysiregar7
Polling tersebut dibuat pada Selasa (7/12). Hingga Rabu (9/12) nampak 51% warganet mengaku lebih percaya kronologi versi FPI.
Sementara sebanyak 49% netizen percaya pihak kepolisian. Hingga pukul 15.30 WIB, Polling tersebut telah diikuti oleh sebanyak 32.037 suara.
Seperti diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, laskar 6 laskar FPI yang tewas ditembak itu karena polisi yang terlebih dahulu mendapat penyerangan dari mereka saat melakukan patroli malam.
Anggota FPI disebut melawan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Dalam konferensi Pers yang digelar di Polda Metro Jaya pada Senin kemarin, ikut serta diperlihatkan sejumlah barang bukti senjata api dan senjata tajam.
Irjen Fadil Imran mengatakan, anggotanya melakukan tindakan tegas dengan menembak para anggota FPI itu merupakan bagian dari upaya pembelaan diri ketika mereka mendapat serangan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari.
Akan tetapi, juru bicara FPI, Munarman mengatakan, apa yang disampaikan oleh pihak Polda Metro Jaya terkait adanya aksi tembak-menembak antara polisi dan FPI merupakan fitnah yang dibuat-buat. Munarman mengatakan, laskar FPI tidak pernah dibekali dengan senjata api.
Baca Juga:Anggota DPR Termuda, Ternyata Putri Kapolda Metro Jaya79 Ribu KPPS yang Reaktif Covid-19, Ini Kata KPU
Dia mengatakan, tuduhan itu fitnah yang luar biasa bahwa laskar FPI yang lebih dulu melakukan penembakan. Munarman menyarankan agar melakukan pengecekan terhadap senjata api yang kini jadi barang bukti Polda Metro Jaya. (dal/fin)