JAKARTA-Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPPÂ FPI) melansir kronologis penembakan 6 orang pengawal Mohammad Rizieq Shihab (di rest area KM 57 tol Jakarta Cikampek Senin (7/12/2020) kemarin.
Rilis dikirim Sekretaris Umum FPI Munarman untuk awak media, Selasa (8/12/2020).
Berikut petikannya:
Kami sampaikan kronologi peristiwa dan identitas mujahid yang menjadi syuhada dalam tugas pengawalan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab)
Ahad, 6 Desember 2020 jam 22 : 45 WIB :
IB-HRS dan Keluarga keluar dari Perumahan The Nature Mutiara Sentul Bogor masuk ke Tol Jagorawi arah Jakarta, lalu via jalan Tol Lingkar Luar Cikunir mengambil arah Tol Cikampek hendak menuju tempat pengajian keluarga sekaligus peristirahatan dan pemulihan kesehatan di Karawang.
Rombongan IB terdiri dari 8 Mobil :
Baca Juga:Tim Kuasa Hukum FPI Ungkap Keluarga Dipersulit Menengok Jenazah Pengawal HRSUPDATE: Inilah Penjelasan Jasa Marga Kenapa CCTV Bisa Mati saat Kasus Penembakan FPI Viral
- 4 Mobil Keluarga IB
- 4 Mobil Laskar FPI sebagai tim pengawal.
Rombongan keluarga terdiri dari :
- Pria: IB-HRS dan Menantu serta 1 orang Ustaz keluarga dan 3 orang Sopir.
- Perempuan dan Anak-Anak: 12 Wanita Dewasa, 3 Bayi dan 6 Balita.
- Laskar FPI : 24 orang dalam 4 mobil, tiap mobilnya 6 orang Laskar termasuk Sopir.
Sejak keluar dari perumahan The Nature Mutiara Sentul, rombongan diikuti oleh mobil Avanza Hitam dengan Nopol B 1739 PWQ & Avanza Silver dengan Nopol B …. KJD, serta beberapa mobil lainnya.
Para saksi dari tim pengamanan IB dan keluarga, mengatakan bahwa semua mobil tersebut sudah stand by selama 2 hari di dekat Perumahan The Nature Mutiara Sentul dan di dalamnya ada beberapa orang yang menggunakan masker.
Saat perjalanan di tol ada upaya-upaya dari beberapa mobil yang ingin mepet dan masuk ke dalam konvoi rombongan IB HRS.
Tentu saja sebagai tim Pengawal dan Pengaman, respons dari tim adalah mengamankan rombongan IB HRS dan keluarga dari pihak yang mengganggu tersebut, dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu agar tidak masuk kedalam rombongan keluarga IB HRS dan TIDAK melakukan manuver mepet ke mobil rombongan keluarga IB HRS.
Kami ingatkan, selama manuver manyalip, memepet dan upaya memecah konvoi rombongan IB HRS tersebut, pihak aparat berpakaian preman tersebut tidak ada dan tidak pernah menunjukkan identitas dan perilaku sebagai aparat hukum.