JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa program vaksinasi tidak bisa langsung dilakukan meski vaksin covid-19 sudah diterima pemerintah. Hal itu karena vaksin yang diterima dari Sinovac tersebut masih perlu tahapan dan proses distribusi. Pemerintah juga masih menyusun rencana vaksinasi masal sehingga butuh waktu agar seluruh rangkaian bisa dilalui dengan tepat.
“Perlu kita tegaskan bahwa seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keamana masyarakat serta efektifitas vaksin. Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ungkap Jokowi dalam press statement usai kedatangan 1,2 juta dosis vaksin di Bandara Soetta, Minggu (6/12/2020).
Ditegaskan bahwa untuk bisa dilakukan vaksinasi masal dibutuhkan kesiapan infrastruktur atau sarana dan prasarana yang mendukung dalam sistem distribusi, kesiapan SDM dan lainnya. Sebelumnya pemerintah telah melakukan simulasi terkait program vaksinasi.
Baca Juga:Gunakan Sputnik V, Otoritas Moskwa Memulai Vaksinasi Massal Pertama RusiaLalui Rute Jakarta-Beijing-Jakarta, Begini Penjelasan Lengkap Jokowi Soal Masuknya Vaksin Sinovac
Jokowi berpesan agar masyarakat menunggu informasi resmi dari pemerintah terkait dengan kapan waktu resminya vaksin bisa dimulai. Dia hanya memastikan bahwa program vaksinasi tidak bisa dilakukan serentak. Jokowi juga berpesan agar masyarakat patuh dan menjalankan pada protokol kesehatan melalui 3M (mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan memakai masker) meski sudah ada vaksin.
“Karena tidak memungkinkan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk saya harap semua pihak mengikuti pengumuman dan petunjuk petugas yang saat ini sedang siapkan vaksinasi,” pungkasnya. (*)