NASHVILLE-Seorang bayi di Tennessee bisa jadi merupakan bayi tertua yang pernah lahir di dunia. Bayi perempuan ini dipercaya sebagai embrio beku terlama yang berhasil dilahirkan dalam kondisi hidup dengan metode bayi tabung.
Tahun 1992, Tina Gibson belum genap berusia dua tahun ketika sepasang suami istri mendonasikan embrio yang dibekukan di sebuah klinik di Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari The 27-year-old baby girl: Child conceived in 1992 makes history as the longest-frozen embryo to be born – stealing the title from her three-year-old sister pada February 2020, salah satu dari sejumlah embrio itu diimplan ke tubuh Gibson. Ternyata, Oktober lalu, guru sekolah dasar di Knoxville, Tennessee, AS itu melahirkan bayi dengan berat 3,09 kilogram (kg). Gibson dan Ben, suaminya, memberi nama bayi perempuan itu dengan Molly.
Baca Juga:Orde Baru Tumbang, 11 Menteri Era Reformasi Terjerat KorupsiInilah Data Terakhir Aktivitas Vulkanologi Gunung Semeru
Molly memecahkan rekor untuk embrio beku terlama yang menjadi bayi. Menurut Pusat Donasi Embrio Nasional di Tennessee, Molly memecahkan rekor yang pernah dicetak kakak perempuannya, Emma yang lahir pada 2017. Emma, lahir dari embrio yang didonasikan oleh pendonor yang sama.
“Kami merasa sangat diberkati, di mana Tuhan sudah sejak lama mewujudkan dia menjadi keluarga kami. Saya tidak bisa membayangkan memiliki anak-anak lainnya, tetapi anak-anak ini. Mereka ternyata menjadi milik kami,” tutur Ny Gibson.
Kelahiran Molly adalah hasil dari proses yang dimulai ketika embrio dibekukan pada 14 Oktober 1992.
Direktur Perpustakaan Medis Universitas Tennessee Preston Martha Earl mengatakan, embrio itu dicairkan pada Februari 2020, sebagai waktu terlama bagi embrio beku sebelum lahir dalam kondisi hidup.
Dia mengaku telah meneliti artikel jurnal medis dan tidak menemukan kasus tentang kelahiran hidup dari embrio yang telah dibekukan lebih dari 20 tahun.
Kelahiran Molly menunjukkan, tidak ada batasan jangka waktu yang terbatas bagi embrio untuk dibekukan, meskipun teknik pembekuan telah berubah secara signifikan sejak 1990-an. Demikian disampaikan Dr Jeffrey Keenan, Direktur Pusat Donasi Embrio Nasional, sebuah organisasi Kristen yang melakukan pemindahan itu.
“Jika embrio bertahan dari pencairan dengan baik, itu seharusnya memiliki kesempatan yang sama baiknya dengan embrio yang baru dibuat. Tidak ada embrio yang terlalu tua,” katanya.