JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menjawab pertanyaan jurnalis Karni Ilyas terkait situasi di bidang politik, hukum, dan keamanan yang terkesan genting akhir-akhir ini.
Meski mengatakan situasi bidang politik hukum, dan keamanan secara umum dalam keadaan baik, namun dalam jawabannya Mahfud sempat menyinggung dugaan adanya gerakan yang membonceng nama Imam Besar FPI Rizieq Shihab dan FPI.
Hal itu diutarakan Mahfud menjawab pertanyaan wartawan senior Karni llyas soal situasi politik dan keamanan di Tanah Air yang terasa genting.
https://www.youtube.com/watch?v=XcTZXq9dauk
Baca Juga:Anggaran Rp695 triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional, KPK Bidik Dugaan Korupsi Perlindungan SosialApa Saja Isi dari Paket Bansos Sembako, Ini Perkiraan Rincian Harga Bansos Covid-19
”Kan ini soal gerakan yang membonceng nama Habib Rizieq, FPI, 212 dan sebagainya. Gerakannya memang agak memanas. Dan, memang kita harus hati-hati juga menghadapinya,” ungkap Mahfud dalam wawancara yang diunggah di akun Youtube Karni Ilyas Club, Sabtu (5/12/2020) malam.
Menurut Mahfud, kalau sekadar menghitung berapa kekuatan gerakan tersebut lalu diukur dengan kekuatan pemerintah, sangat mudah memberangusnya.
”Bayangkan kalau kita mau membungkam orang yang berkumpul, pake sirine tiga mobil saja pasti bubar. Itu baru satu kodam, belum marinir, belum kopassus, dan yang lain. Kalau mau dikerahkan gampang sekali. Tapi kita ini kan negara demokrasi,” ujar dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan pemerintah tak ingin menakuti rakyat dan menyadari ada kalanya orang berkumpul karena idealisme yang tidak tersalurkan. Itu sebabnya dia meminta pendekatan persuasif yang justru disalahpahami orang.
”Oleh sebab itu kelihatan, lho kok pemerintah ini gamang. Ya kalau tidak mau gamang, bertindak keras, ya bisa saja. Tapi kita menjaga agar rakyat tidak takut sama aparat, tidak ada pelanggaran HAM dan supaya demokrasi tetap berjalan dan lebih baik,” kata Mahfud. (*)