JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menetapkan enam vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia. Keenam vaksin didatangkan dari banyak pihak, baik luar negeri maupun dalam negeri.
Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin Virus Disease 2019 (COVID-19). Keenam vaksin didatangkan dari PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, PFizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.
Enam vaksin tersebut sebagian tengah dalam tahap pelaksanaan uji klinis tahap tiga, lainnya baru saja selesai. Berikut informasi singkat mengenai enam vaksin tersebut.
1. Vaksin Merah Putih
Baca Juga:Pemprov DKI Kembali Memperpanjang PSBB Transisi hingga 21 DesemberSandiaga Uno: Istri Saya Nur Asia Uno Positif Covid-19
Vaksin ini adalah satu-satunya buatan lokal yang akan digunakan pemerintah Indonesia. Vaksin merah putih ditargetkan siap didistribusikan pada awal 2022.
Sebelum didistribusikan, Vaksin Merah Putih masih harus melalui seluruh tahap uji klinis fase 1, 2, dan 3. Menurut Satgas Penanganan COVID-19, bibit Vaksin Merah Putih akan segera diserahkan pada PT Bio Farma tahun 2021.
“Hingga saat ini, vaksin Merah Putih sedang dikembangkan oleh sejumlah universitas dan lembaga penelitian terkemuka di Indonesia. Kami terus mengawal dan dukung pengembangan vaksin ini dengan baik,” kata Wiku saat memberikan keterangan pers di Istana Bogor 9 September 2020
https://www.youtube.com/watch?v=7Dy0uNopBqI
2. AstraZeneca
Selain pengembangan vaksin lokal, Indonesia juga menjalin kerja sama dalam penyediaan vaksin dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca. Adapun vaksin yang akan didatangkan disebut AZD1222.
Vaksin ini dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford. Indonesia dan AstraZeneca telah bertemu membahas penyediaan AZD1222.
Kedua pihak juga telah dan menandatangani letter of intent untuk menyetujui perjanjian pembelian awal (advance purchase agreement) sebelum akhir Oktober. Kemenkes mengatakan hal ini dilakukan untuk membuka seluas mungkin akses vaksin pada masyarakat Indonesia.
https://www.youtube.com/watch?v=GOq8-FR8s1E
3. Sinopharm
Vaksin ini dikembangkan oleh Grup Farmasi Nasional China. Sinopharm sejauh ini telah menjalani uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab.
Baca Juga:Geger, Pengantin Perempuan Ditelanjangi Keluarga Mempelai Pria untuk Tes KeperawananJulian Batubara Dijebloskan ke Rutan Pomdam Jaya Guntur
Uji klinis itu berjalan sejak akhir Juni 2020. Uji coba melibatkan 15 ribuan peserta yang disuntikkan dua jenis vaksin.