Tahilramani tidak pernah menyebut namanya, dan mengadopsi aksen Amerika yang berbeda dan sangat meyakinkan. Namun dugaan penipuannya terus berlanjut: Sampai bulan lalu, Tahilramani terus meyakinkan orang untuk mengiriminya uang.
“Dua tahun lalu, kami mengidentifikasi subjek kami dan mulai membangun kasus yang cermat terhadap satu individu. Sekarang, kami telah mencapai satu hasil yang luar biasa: keadilan bagi para korban,” tulis Nicoletta Kotsianas, penyelidik K2 yang bekerja paling dekat dalam kasus tersebut, dalam pernyataannya. (*)