Setelah 20 menit momen hening, suara pemimpin baru dikirim ke menara, tetapi suaranya bergetar, hampir histeris. “Kami tidak tahu di mana kami berada… semuanya… tidak bisa melihat apa pun. Kami pikir kami mungkin berada sekitar 225 mil timur laut dari pangkalan…”
Untuk beberapa saat, pilot mengoceh dengan tidak jelas sebelum mengucapkan kata-kata terakhir yang pernah terdengar dari Flight 19. “Sepertinya kita memasuki perairan putih… Kita benar-benar tersesat.”
Dalam hitungan menit, personel menara mengirim dua kapal terbang PBM Mariner yang membawa peralatan penyelamat. Mereka menuju ke perkiraan posisi terakhir Flight 19 dan setelah 10 menit dalam penerbangan penyelamatan, mereka mengirim konfirmasi dengan menara. Namun hanya ada satu pesawat penyelamat yang kembali ke Fort Lauderdale.
Baca Juga:Hasil Survei Kemenhub: 73 Persen Masyarakat Pilih Tidak Mudik Nataru 2021China Nyalakan ‘Matahari Buatan’ Suhu 150 Juta Derajat Celcius Lebih Panas dari Inti Matahari
Keenam pesawat, satu di antaranya adalah pesawat penyelamat, benar-benar lenyap. Selama lima hari, penjaga pantai, Angkatan Laut, dan personel penerbangan angkatan laut mencari secara ekstensif di lebih dari 250.000 mil persegi perairan Atlantik dan Teluk, tetapi tidak ada yang ditemukan. Bangkai pesawat, bangkai kapal, sekoci penyelamat, atau sisa-sisa dari penerbangan tidak ada. Angkatan Laut lalu melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, tetapi tidak ada yang ditemukan. Sebanyak 14 orang hilang akibat tragedi tersebut dan 13 orang lainnya juga hilang saat melakukan upaya penyelamatan.
Peristiwa aneh 5 Desember 1945 sejak itu menjadi makanan bagi segala macam teori dan spekulasi liar. Pada 1960-an dan 70-an, majalah dan penulis seperti Vincent Gaddis dan Charles Berlitz membantu mempopulerkan gagasan bahwa Flight 19 ditelan oleh ‘Segitiga Bermuda’, bagian Atlantik yang konon terkenal karena tingginya volume orang hilang dan kegagalan mekanis secara aneh.
Buku dan penggambaran fiksi lain menunjukkan bahwa anomali magnetik, dimensi paralel, dan penculikan alien mungkin berperan dalam tragedi tersebut. Pada 1977, film ‘Close Encounters of the Third Kind’ menggambarkan Flight 19 dibawa pergi oleh piring terbang dan kemudian disimpan di gurun Meksiko.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Flight 19? Skenario yang paling masuk akal adalah pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh ke suatu tempat di lepas pantai Florida, semua orang tidak selamat karena laut yang ganas dan air yang dalam. Pada 1991, sekelompok pemburu harta karun menemukan lima pesawat era Perang Dunia II di dekat Fort Lauderdale.