NEW YORK-Amerika Serikat (AS) melaporkan rekor 2.800 kematian dalam sehari akibat Covid-19 pada Rabu (2/12/2020), jumlah kematian satu hari tertinggi, menurut Universitas Johns Hopkins. Situasi RS di AS mirip dengan negara-negara berpenghasilan rendah, atau negara miskin di mana perawatan medis harus dijatah.
AS sebelumnya melaporkan lebih 2.600 kematian pada 15 April, selama gelombang pertama Covid-19 musim semi ini. Korban sebagian besar berada di Timur Laut dan kota-kota lain di seluruh negeri.
AS juga melaporkan lebih 200.000 infeksi pada Rabu, jumlah harian tertinggi kedua, menurut data Hopkins. Sementara 100.200 orang saat ini membutuhkan perawatan medis di rumah sakit, menurut data Proyek Pelacakan Covid-19 yang dijalankan The Atlantic.
Baca Juga:Tagih Utang Lapindo Rp773,78 Miliar, Kemenkeu: TunaiUtang Pemerintah Bengkak di Tengah Pandemi, Ini Penjelasan Sri Mulyani Indrawati
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC ) AS Robert Redfield mengatakan AS berada pada fase sangat kritis. Sekitar 90% rumah sakit di seluruh AS pada Rabu berada di zona merah. “Desember, Januari, dan Februari akan menjadi masa-masa sulit,” kata Redfield pada acara yang diselenggarakan Kamar Dagang AS.
“Saya benar-benar yakin akan menjadi yang tersulit dalam sejarah kesehatan masyarakat bangsa ini, terutama karena tekanan membebani sistem perawatan kesehatan kita.”
Banyak rumah sakit di AS sudah lelah karena berbulan-bulan merawat pasien Covid-19 yang tak henti-hentinya berdatangan bersama pasien penyakit lain.
Seorang dokter gawat darurat dan Direktur Brown-Lifespan Center for Digital Health, Dr. Megan Ranney, mengatakan situasi RS di AS mirip dengan negara-negara berpenghasilan rendah, di mana perawatan medis harus dijatah. “Kami kehabisan tempat tidur, dan kami juga akan kehabisan staf,” katanya.
Beberapa kelompok kesehatan, seperti Association of American Medical Colleges, mendesak rumah sakit untuk mempersiapkan penerapan “Crisis Standards of Care,” yang biasanya digunakan dalam situasi parah seperti serangan teroris 11 September dan bencana alam.
CDC pada Rabu mendesak warga Amerika menunda perjalanan liburan musim dingin, yang diperkirakan dapat memperburuk wabah. (*)