JAKARTA – Nama Lady Di atau Putri Diana sepekan terakhir menjadi perbincangan dengan munculnya wawancara lamanya yang dilakukan 25 tahun lalu.
Dalam video yang beredar di youtube itu, Putri Diana diwawancarai seorang jurnalis bernama Martin Bashir pada 1995 lalu.
Saat itu, dia ditanyakan perihal kehidupan pribadinya dalam pernikahan. Salah satu akun di youtube mengunggah wawancara tersebut yakni Sea C.
Baca Juga:Benarkah UFO Teori Konspirasi? Rencana Indonesia Mencari AlienDirawat di Rumah Sakit, Kesehatan Abu Bakar Ba’asyir Menurun
Dalam wawancara itu dia juga mengungkapkan mengalami trauma usai melahirkan anaknya dengan Pangeran Charles. Dia pun mengungkapkan masalah bulimia dan mental yang dialaminya selama ini.
Bahkan, Putri Diana juga menceritakan soal hubungan pernikahannya dengan suaminya dan orang ketiganya yakni Camilla Parker.
Ketika ditanya apa alasanya dia tahu soal hubungan mereka, dia hanya menjawab dengan insting perempuan.
https://youtu.be/6XKgYqgtvwE
Dilansir Marie Claire, dalam wawancara yang sama, Diana pun memaparkan bagaimana ia mencoba untuk menjelaskan pada Pangeran Willam tentang hal yang terjadi di keluarga mereka. Diana memastikan untuk menjelaskannya sehalus mungkin. Tanpa menaruh dendam, marah, dan tuduhan. Begini pemaparan Diana kepada jurnalis BBC, Martin Bashir:
“Saya datang ke sekolahnya, dan langsung membuka pembicaraan kepada William. Saya katakan bahwa jika kamu menemukan seseorang yang kamu cintai dalam hidup, kamu harus memperhatikan dan mempertahankannya. Dan jika kamu cukup beruntung untuk menemukan seseorang yang mencintaimu, maka kamu harus menjaga orang tersebut.
Lalu, William bertanya kepadaku, apa yang sedang terjadi dan apakah ini menjadi alasan adanya perceraian di antara kami (Diana dan Charles).
Kemudian saya menjawab, bahwa di pernikahan kami terdapat tiga orang. Tak hanya itu, tekanan dari media juga menjadi faktor lainnya. Sehingga, dua hal tersebut membuat hubungan pernikahan semakin sulit. Meski ibu masih mencintai Papa, kami tak bisa tinggal dalam atap yang sama dengan satu sama lain.”