JAKARTA-Teleskop radio raksasa miliki Amerika Serikat (AS) yang digunakan untuk mendeteksi Asteroid, Arecibo Observatory akan ditutup selamanya.
Keputusan ini diumumkan oleh National Science Foundation (NSF) AS setelah mengalami dua kerusakan parah dalam beberapa bulan terakhir.
Dilansir dari Reuters, Minggu 22 November, teleskop yang berada di Puerto Rico ini dapat mendeteksi Asteroid yang membahayakan Bumi, menganalisis planet yang jauh dan menemukan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi atau alien.
Baca Juga:Heboh Oknum Polwan Terekam Konsumsi SabuKebijakan Baru YouTube, Pengguna Bisa Pasang Iklan Tanpa Bayar ke Konten Kreator
Agustus lalu, operasi Observatorium ini dihentikan ketika salah satu kabel pendukung bangunan runtuh yang disebabkan oleh gempa Bumi awal tahun. Kemudian pada awal bulan ini kabel lainnya putus, yang mengakibatkan merusak kabel didekatnya juga. Jelas saja, hal ini akan menghambat para peneliti untuk kembali mendeteksi keberadaan alien.
“NSF telah menyimpulkan bahwa kerusakan baru-baru ini pada teleskop sepanjang 305 meter itu tidak dapat diatasi tanpa membahayakan nyawa dan keselamatan kru dan staf kerja. NSF telah memutuskan untuk memulai proses perencanaan untuk dekomisioning (penutupan) terkontrol dari teleskop 305 meter,” ungkap asisten direktur Direktorat Matematika dan Ilmu Fisika di NSF, Sean Jones.
Menurut analisis perusahaan teknik yang disewa oleh observatorium menyebutkan, “bahwa jika kabel utama tambahan gagal, bencana runtuh dari keseluruhan struktur akan segera menyusul.”
Piringan reflektor observatorium seberat 900 ton yang tergantung 450 kaki di atasnya, terletak di hutan lembab Arecibo, Puerto Rico. Selama lebih dari lima dekade, operasi teleskop raksasa ini telah menghasilkan beragam penemuan penting.
Sebagai informasi, Arecibo Observatory berperan penting dalam mendeteksi Asteroid Bennu yang mendekati Bumi pada 1999. Hal ini menjadi dasar bagi NASA untuk mengirim wahana robotik ke sana untuk mengumpulkan sampel tanah asteroid pertamanya. (*)