JAKARTA – Berita menyoal jatuhnya meteor yang menimpa rumah Josua Hutagalung di Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara masih hangat diperbincangkan hingga kini. Banyak teka-teki siapa kolektor di balik pembeli batu luar angkasa yang dimiliki Josua tersebut.
Menurut Lunar and Planetary Institute di Texas, Amerika Serikat (AS), meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 Carbonaceous Chondrite. Benda langit yang sangat langka ini resmi dijuluki Kolang.
Awalnya, meteor itu dikabarkan telah jatuh ke tangan warga negara asal AS, Jared Collins yang menawarkan harga cukup fantastis kepada Josua.
Baca Juga:Ternyata Keponakan Kim Jong Un yang Hilang, Kim Han-sol Calon Pemimpin Korea UtaraDiduga Setelah Bertemu Agen CIA, Keponakan Kim Jong Un Menghilang
Mengutip Daily Mail, Minggu 22 November, Collins merupakan ahli meteor di negaranya. Ia kemudian diminta oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit dan melakukan negosiasi harga dengan Josua.
“Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya, saya kemudian pesan tiket pesawat. Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik,” ungkap Collins.
Collins memberikan Josua senilai Rp200 juta untuk sebongkah batu meteor tersebut. Usai transaksi, ia langsung mengirimkannya ke AS, dan resmi menjadi koleksi pribadi milik Roger Jay Piatek.
Diwartakan Science Mag, Piatek merupakan seseorang yang menggilai meteor sejak 2003, hobinya itu juga telah dikenal di komunitas astronomi AS. Sebelum menjadi kolektor batu meteor, Piatek adalah jebolan kedokteran Indiana University dan menjadi dokter hingga membuka klinik gizi Piatek Institute, di kota Indianapolis pada 1995.
Diakui Piatek, ia mulai tertarik dengan meteor saat anaknya berada di kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang tengah belajar menyoal meteroit di sekolah. Meski begitu, Piatek sadar betul, untuk mendapatkan batu langit ini tidak semudah yang dibayangkan, karena saat itu meteor hanya dimiliki lembaga riset antariksa atau museum.
Tidak hilang akal, kemudian Piatek mencari dari situs jual beli eBay, berbagai macam pameran batu dan mineral ia sambangi. Setelah mendapatkan celah, ia lalu membuka jaringan dengan komunitas ilmuwan dan lembaga riset antariksa yang berada di seluruh dunia, demi memuaskan hobi uniknya ini.