MAKASSAR – Mahasiswi praktik pengalaman lapangan (PPL) yang diduga dibimbing ikut aliran sesat di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sempat dijanjikan 1 motor. Janji ini disampaikan bila mahasiswi itu berhasil merekrut pengikut hingga 10 orang.
“Dari informasi dari pihak dari salah satu guru SMP 8 ia dijanji satu motor, jika berhasil mampu membawa 10 temannya,” ujar Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Palopo, Rusydi Hasyim, kepada awak media Kamis, 19 November.
Rusydi mengatakan pihaknya dan kepolisian serta kejaksaan sudah menggelar rapat bersama. Dalam rapat itu, penanganan kasus ini dilimpahkan ke Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Masyarakat (PAKEM).
Baca Juga:Doni Monardo Ingatkan Gubernur, Pangdam, Kapolda Se-Indonesia Larang Pengumpulan MassaInstruksi Mendagri Ini Sanksi Berat untuk Kepala Daerah yang Melanggar
“Ini pelaku, kita akan sudah proses, sementara yang mau menggil dia, pihak Pakem, dia yang berhak manggil. Kita ini hanya memfasilitasi, jadi nanti keputusan di Pakem,” ujarnya.
Rusydi memastikan pihaknya turun tangan menangani beredarnya video mahasiswi diduga dibimbing untuk mengikuti aliran sesat.
“Jadi kita Kementerian Agama palopo sudah memanggil, bersurat kepada teman-teman dari MUI, Kesbangpol, dari Polres, pihak kampus IAIN, pihak SMP 8, Dinas Pendidikan Palopo, semua itu kita panggil untuk pertemuan, untuk membicarakan klarifikasi ini informasi,” kata Rusydi sebelumnya.
Pihak Kemenag Palopo juga sudah bertemu dengan mahasiswi yang diduga dibimbing mengikuti aliran sesat. Mahasiswi ini memberikan keterangan terkait kronologis peristiwa.
“Mahasiswi kita minta keterangan, dan dia didampingi pembimbing karena ini mahasiswa PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) yang ditugaskan oleh lembaganya untuk mengadakan untuk PPL di SMP 8,” lanjut Rusydi.
Dari hasil pertemuan, pihaknya lantas menyurati pihak Kejaksaan terkait Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) untuk menindaklanjuti kejadian ini.
“Tadi siang kayaknya tadi sudah saya tandatangani suratnya, supaya ini ditindaklanjuti karena dia (Kejaksaan) yang menangani,” ujar Rusydi.
Baca Juga:Lagi-lagi, Muncul Media Sosial Keranjingan Bikin Fitur Story ala SnapchatTidak Berpotensi Tsunami, Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bengkulu
Menurut Rusydi, mahasiswi ini awalnya tengah melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada salah satu SMP di Palopo. Di situ, mahasiswi ini berkenalan dengan seorang guru.
“Ini anak PPL diajak silaturahim sama ibu guru yang di tunjuk oleh SMP 8 untuk membimbing. Ini anak yang PPL, itu diajak ke rumahnya ibu guru, untuk bersilaturahmi, tapi sampai di sana dia diprospek,” sambung Rusydi. (*)