JAKARTA – Mari kita sepakati jika penjualan smartphone terus meningkat. Banyak brand maupun vendor meluncurkan beragam model terbaru, dengan harga yang lebih bervariatif.
Tapi menariknya, banyak juga masyarakat yang sengaja mencari ponsel bekas dengan harga lebih terjangkau. Bahkan menurut laporan Asia One, penjualan smartphone bekas di tahun 2019 mencapai 206,7 juta unit di seluruh dunia.
Data dari International Data Corporation (IDC) itu menunjukkan kenaikan penjualan sebesar 17,6 persen dari tahun ke tahun. Selain harga yang relatif lebih murah, biasanya kualitas dari ponsel bekas masih sangat baik dan bisa bertahan sampai beberapa tahun ke depan.
Baca Juga:7 Menteri Kabinet Indonesia Maju Jokowi Dapat Sentimen Negatif, Ini Hasil Kajian IndefIsrael MoU dengan Raksasa Farmasi Pfizer Rp3,35 triliun
Produk refurbished pun masih menjadi idola banyak oranng. Umumnya produk refurbished ini punya kualitas yang sama baiknya dengan ponsel baru karena telah dirombak ulang secara resmi oleh vendor.
Bahkan Apple sekalipun, masih menjual produk iPhone refurbished secara resmi di situs mereka. Tentunya dengan harga yang kompetitif, sehingga gawainya masih cukup prima untuk dipakai.
Istilah rekondisi dan refurbished secara harfiah diperbarui kembali, lantaran mengalami kerusakan minor untuk kemudian dijual lagi ke konsumen. Sederhananya, smartphone rekondisi merupakan ponsel baru yang masih layak dijual.
Dengan catatan, produk tersebut lolos quality control, tanpa kekurangan fisik maupun sistem, serta diberi tanda “refurbished”. Sebagai contoh Apple pada produk iPhone-nya, biasanya iPhone rekondisi ditandai dengan label “Apple Certified Pre-Owned” pada box penjualan.
Perlu diketahui, smartphone refurbished atau rekondisi yang saat ini dijual di pasaran umumnya berasal dari dua sumber, yakni distributor dan pabrik. Di mana smartphone refurbished pabrik merupakan hasil perbaikan resmi dari merek yang bersangkutan, sehingga ada garansi resmi.
Sedangkan ponsel rekondisi dari distributor adalah hasil perbaikan dari pihak ketiga. Sehingga garansi yang ditawarkan tak lagi resmi, melainkan dari distributor itu sendiri.
Kelebihannya, tentu harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan harga awal produk tersebut dirilis. Smartphone rekondisi, tentunya masih memiliki kualitas dan standar tinggi sesuai dengan prosedur produksi dari merek yang bersangkutan.