TEL AVIV-Israel telah menandatangani kesepakatan resmi dengan raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer senilai US$ 237 juta (Rp3,35 triliun) untuk sekitar delapan juta dosis bakal vaksin Covid-19. Ketika disetujui, perusahaan mulai memasoknya ke pelanggan asing.
Ynet melaporkan Pfizer dapat menerima pembayaran di muka lebih dari US$ 35 juta (Rp 494 miliar) pada awal minggu depan, meskipun perjanjian tersebut tidak termasuk komitmen untuk benar-benar memasok vaksin.
Sisa lebih US$ 200 juta (sekitar Rp 2,82 triliun) akan dibayarkan setelah sekitar delapan juta jab dikirim, tetapi jika peningkatan permintaan di AS atau ‘keadaan’ lainnya menghalangi Pfizer untuk memenuhi pesanan, Yerusalem mengharapkan pengembalian dana.
Baca Juga:KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Gratifikasi Kepala BappenasHabib Rizieq dan FPI Kena Denda Rp50 Juta, Ini Kupasannya
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji Kementerian Kesehatan Israel, Pfizer dan CEO-nya Albert Bourla secara pribadi atas kerja kerasnya yang tiada henti untuk mengunci kesepakatan.
“Hari yang luar biasa bagi negara Israel dan hari yang luar biasa dalam perjalanan menuju kemenangan kita atas virus corona,” ujarnya.
Netanyahu mengaku sedang dalam pembicaraan dengan negara lain dan para pemimpin dunia.
“Kami ingin memastikan bahwa kami akan menerima vaksin bersama dengan negara-negara terkemuka di seluruh dunia dan bahwa kami tidak akan didorong mundur,” ujarnya. (*)