Sedangkan terkait sentimen negatif terhadap Menteri Agama Fachrul Razi hal ini terjadi karena adanya pernyataan mengenai radikalisme good looking beberapa waktu lalu dan isu sertifikasi penceramah.
“Sentimen negatif lainnya adalah kepada Menteri KKP Edhy Prabowo terkait kebijakan ekspor benih lobster dan kebijakan yang berlawanan dengan sebelumnya,” jelasnya.
“Kemudian sentimen terhadap Mendikbud muncul karena program organisasi penggerak dan sekolah online yang dianggap tidak berhasil dan Menteri Keuangan mendapat sentimen negatif karena utang luar negeri dan resesi,” imbuhnya.
Baca Juga:Israel MoU dengan Raksasa Farmasi Pfizer Rp3,35 triliunKPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Gratifikasi Kepala Bappenas
Dalam kesimpulannya, Didi kemudian menyebut, selama setahun pertama, pemerintah lebih banyak menciptakan kontroversi dan dianggap tidak produktif. Sebab, banyak permasalahan utama di tengah pandemi COVID-19 ini yang justru tidak selesai.
“Pemerintah selama hampir setahun ini lebih banyak menciptakan kontroversi yang tidak perlu, tidak produktif, bahkan mengganggu kinerjanya selama ini. Terlihat dari masalah utama di negeri ini, pandemi yang tidak tertangani, kebijakan yang tidak berhasil,” tegas Didi.
Selain itu, kajian ini juga mencatat ada tujuh menteri yang dianggap paling populer atau banyak diperbincangkan. Pada posisi pertama, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dianggap paling banyak dibicarakan oleh publik dengan jumlah 141,5 ribu pembicaraan.
Selanjutnya, nama Menkes Terawan kembali muncul dalam jajaran menteri yang banyak dibicarakan dengan jumlah 103 ribu percakapan. Dilanjutkan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir 100,3 ribu percakapan, Menteri Agama Fachrul Razi 99,9 ribu percakapan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian 64,8 ribu percakapan, Menteri Pendidikan 60,5 ribu percakapan, dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) 58,3 ribu percakapan.
“Sedangkan separuh anggota kabinet yang tidak populer dalam artian tidak banyak dibicarakan adalah Menteri PPA Gusti Ayu Darmawati, Menteri Olahraga Zainudin Amali, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, dan Menteri Pariwisata Wishnutama,” pungkasnya. (*)