JAKARTA-Sektor usaha ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turut terdampak Covid-19. Pandemi Covid-19 ini memaksa Matahari menutup 7 (tujuh) gerainya dan mengalami kerugian Rp617 miliar sepanjang Januari hingga September 2020.
“Pandemi covid-19 mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis. Â Sepanjang tahun ini, tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup,” ujar CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Department Store Terry O’Connor, dalam keterangan resmi, Jumat (23/10/2020).
O’Connor menjelaskan, Matahari Department Store mulai membaik pada Juli hingga pertengahan September 2020 lalu. Namun penerapan kembali PSBB di sejumlah daerah mempengaruhi kinerja perusahaan.
Baca Juga:Prabowo Subianto: Apa Hebatnya Menara Apartemen Real Estate yang Hebat Kalau Rakyat Tidak Bisa Makan?Angin Puting Beliung Terjang 2 Desa di Bekasi
Pemberlakukan kembali PSBB itu, lanjutnya, membuat Matahari menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja emiten pada kuartal tersebut.
Pihak manajemen perusahaan terus berusaha mengurangi dampak pandemi, salah satunya melakukan negosiasi untuk mendapat keringanan sewa gerai. Dengan upaya tersebut, mampu menurunkan beban operasional sebesar 26,2% pada kuartal III 2020 dan 29,3% pada periode Januari-September 2020.
Sejumlah gerai memang ditutup. Namun Matahari Department Store juga membuka tiga gerai format besar pada tahun ini. Keseluruhan ada 153 gerai di 76 kota di Indonesia.
Connor menambahkan, manajemen melakukan kontrol ketat dalam melakukan pengeluaran. Perusahaan juga mulai memulihkan kembali kebijakan pemotongan gaji karyawan.
Matahari Department Store menargetkan gaji karyawannya kembali utuh sepenuhnya pada kuartal IV tahun 2020. Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan di gerai-gerai selama pandemi Covid-19 ini. (*)