Ia meninggal akibat komplikasi COVID-19. Sebelumnya, AstraZeneca yang bekerjasama dengan Universitas Oxford dalam pengembangan vaksin COVID-19, sempat menghentikan sementara uji coba mereka sebanyak dua kali setelah ada temuan dua pasien mereka yang jatuh sakit.
Pada Juli 2020, salah seorang pasien menderita multiple sclerosis saat mengikuti uji coba. Namun hasil investigasi independen menyimpulkan penyakitnya “tidak terkait dengan vaksin”.
Pada 5 September 2020, seorang pasien dilaporkan menderita gejala neurologis yang berhubungan dengan gangguan inflamasi tulang belakang langka yang disebut myelitis transversal setelah menerima dosis kedua vaksin. Uji coba akhirnya tetap dilanjutkan di Inggris namun disetop sementara di Amerika Serikat.
Baca Juga:Situs-situs Tersebar di 23 Kecamatan Rawan PencurianBuru Mantan Caleg PDI Perjuangan, KPK Evaluasi Tim Pemburu Harun Masiku
Berikut deretan fakta-fakta soal kasus meninggalnya relawan vaksin Covid-19 yang dihimpun beritaradar.com dari berbagai sumber:
Meninggal komplikasi Covid-19
Relawan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang meninggal diketahui adalah seorang dokter muda berusia 28 tahun. Ia bekerja sebagai garis depan penanganan coroan di Brasil.
Diam merawat pasien Covid-19 sejak Maret. Ia bekerja di ruang gawat darurat dan unit perawatan insentif di dua rumah sakit Rio de Janeiro. Ia menderita komplikasi Covid-19 hingga meninggal, seperti dikutip dari AFP, Jumat (23/10/2020).
Dapat Plasebo bukan Vaksin AstraZeneca
Setelah ditelusuri relawan yang meninggal ternyata diberikan plasebo bukan vaksin AstraZeneca. Plasebo adalah obat kosong yang merupakan komponen kontrol standar dari uji klinis yang dilakukan untuk membuat penilaian tentang kemanjuran obat atau perawatan medis.
Plasebo sendiri merupakan zat tidak aktif yang terlihat seperti obat, vaksin, atau pengobatan yang sedang diuji. Saat pengujian vaksin, relawan memang dibagi dua kelompok. Satu kelompok uji dan lainnya kelompok plasebo.
Namun untuk mendapatkan hasil uji yang objektif dan tidak bias, relawan uji klinis tidak tahu mereka masuk ke kelompok mana. Pemberian plasebo dirahasiakan agar subjek uji tidak terpengaruh.
Uji klinis Vaksin AstraZeneca Dilanjutkan
Pada September 2020, uji klinis vaksin AstraZeneca sempat dihentikan sementara karena seorang relawan asal Inggris mengalami sakit misterius setelah mendapatkan suntikan vaksin eksperimental.
Baca Juga:Klaim Korban Konspirasi, Benny Tjokrosaputro: Saya Korban dari Pihak-pihak TertentuGara-gara Truk ODOL, Pemerintah Habiskan Rp43 triliun per Tahun
Namun hal tersebut tidak dilakukan untuk kasus ini. Uji klinis tetap dilanjutkan. Universitas yang melakukan pengujian pun juga mengaku telah melakukan review dan tak ditemukan alasan keamanan. Karenanya pengujian vaksin akan tetap dilanjutkan.