“Kata-kata penghiburannya menunjukkan pemahaman pastoral yang mendalam tentang rasa sakit yang dialami oleh banyak (orang) LGBT, dan memberikan tantangan yang signifikan bagi semua orang yang melihat keyakinan mereka sebagai alasan untuk mendiskriminasi orang LGBT.”
Sejak dia terpilih sebagai paus pada Maret 2013, Paus Fransiskus berusaha untuk mengadopsi nada yang lebih inklusif terhadap orang-orang LGBT dalam pernyataan publiknya.
Segera setelah menjadi paus, dia berkata dalam menanggapi pertanyaan tentang pendeta gay: “Siapa saya untuk menilai?”
Baca Juga:Pemerintah Buka Rumah Sakit Internasional, Luhut: Ada dari Australia dan SingapuraInnalillah…KH Abdullah Syukri Zarkasyi Gontor Meninggal Dunia
Bulan lalu, dia dilaporkan mengatakan kepada sebuah kelompok yang mewakili orang tua dari anak-anak LGBT bahwa “Tuhan mencintai anak-anak Anda apa adanya”, dan “paus mencintai anak-anak Anda apa adanya, karena mereka adalah anak-anak Tuhan”.
Pada 2018, Juan Carlos Cruz, seorang penyintas pelecehan seksual yang bertemu dengan paus (dan yang tampil dalam film dokumenter tersebut) berujar, “Dia mengatakan kepada saya: ‘Juan Carlos, Anda gay tidak masalah. Tuhan membuatmu seperti ini dan mencintaimu seperti ini dan saya tidak peduli. Paus mencintaimu seperti ini. Anda harus bahagia dan menerima siapa diri Anda.’”
Menurut ajaran gereja tradisional, pernikahan hanya boleh antara pria dan wanita, dan gereja menentang pengakuan hukum atas perkawinan sesama jenis.
Pada 2003, sebuah dokumen Vatikan menjelaskan mengapa “perlu menentang pengakuan hukum atas serikat homoseksual”, karena mereka “mengaburkan nilai-nilai moral dasar tertentu dan menyebabkan devaluasi institusi pernikahan”, The Guardian mencatat.
Lawan konservatif Paus Fransiskus marah dengan pernyataan yang mereka anggap sebagai bagian dari upaya untuk menggeser gereja menuju nilai-nilai progresif. Beberapa secara terbuka menyerangnya, bahkan menuduhnya bidah.
Afineevsky, sutradara kelahiran Rusia pemenang penghargaan, mengatakan dia berharap film itu akan dirilis untuk streaming di rumah-rumah.
“Jika sebelumnya dia dapat melakukan perjalanan ke setiap pinggiran di dunia, saat ini, hanya kata-katanya yang dapat bepergian. Makanya bagi saya perilisan film ini sekarang sangat penting, agar perkataan dan tindakannya bisa menyebar ke seluruh dunia,” ujarnya, dinukil dari The Guardian. (*)