JAKARTA-Paus Fransiskus telah memberikan dukungan paling eksplisitnya kepada serikat sipil sesama jenis, dalam sebuah langkah yang kemungkinan besar akan membuat marah lawan-lawan konservatifnya di gereja Katolik, lapor The Guardian.
Komentarnya muncul dalam sebuah wawancara dalam sebuah film dokumenter, Francesco, yang ditayangkan perdana di festival film Roma pada Rabu (21/10).
Dia berkata: “Orang homoseksual memiliki hak untuk berada dalam sebuah keluarga. Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak untuk berkeluarga. Tidak ada yang harus dibuang atau dibuat sengsara karenanya. Yang harus kita buat adalah hukum persatuan sipil. Dengan cara itu mereka dilindungi secara hukum. Saya membela itu.”
Baca Juga:Pemerintah Buka Rumah Sakit Internasional, Luhut: Ada dari Australia dan SingapuraInnalillah…KH Abdullah Syukri Zarkasyi Gontor Meninggal Dunia
Film berdurasi panjang tersebut, yang disutradarai oleh Evgeny Afineevsky, menceritakan kisah kepausan Fransiskus selama tujuh setengah tahun terakhir, mencakup banyak perjalanan yang dia lakukan sebelum pandemi COVID-19, dan penanganannya atas skandal pelecehan seksual yang telah melanda gereja.
Ia juga berfokus pada isu-isu yang menjadi ciri khas kepausannya, termasuk lingkungan, kemiskinan, migrasi, dan ketidaksetaraan.
Sebagai paus, Paus Fransiskus sebelumnya tidak pernah secara terbuka mendukung serikat sipil untuk pasangan sesama jenis, meskipun dia mendukung pengaturan hukum seperti itu ketika dia menjadi uskup agung Buenos Aires.
Pastor James Martin, seorang Yesuit terkemuka yang berpendapat bahwa gereja harus lebih menyambut orang-orang LGBT, menulis di Twitter, “Dukungan Paus Fransiskus untuk serikat sipil sesama jenis adalah langkah maju yang besar dalam dukungan gereja untuk orang-orang LGBTQ. Ini sesuai dengan pendekatan pastoralnya terhadap orang-orang LGBT, termasuk LGBT Katolik, dan mengirimkan sinyal yang kuat ke negara-negara di mana gereja telah menentang undang-undang semacam itu.”
Juru bicara António Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan seorang Katolik yang taat, mengatakan komentar paus adalah “langkah yang sangat positif”. Guterres telah “berbicara dengan sangat tegas menentang homofobia dan mendukung hak LGBTQ, bahwa orang tidak boleh dianiaya atau didiskriminasi hanya karena orang yang mereka cintai,” tambahnya, dikutip The Guardian.
Ozanne Foundation, yang mengadvokasi kesetaraan LGBT dalam pengaturan agama, menyambut baik komentar paus, dengan mengatakan,“Ini akan membawa harapan bagi jutaan pasangan lesbian dan gay di seluruh dunia, dan akan memungkinkan mereka untuk mengetahui mereka memiliki restu paus untuk berada dalam keluarga, dan memang memiliki hak atas keluarga.”