Pendiri Pena Writing School ini dalam bukunya juga mengisahkan tentang pencalonan Gibran dalam peritiwa budaya sebagai fenomena baru. Di mana dalam salah satu sub judul buku ini tentang ‘Uwis Wayaye’ yang artinya kalau Gibran muncul mungkin sudah waktunya anak muda tampil di muka (sebagai calon).
“Tapi masalahnya kenapa harus anak muda yang merupakan anak dari Jokowi.Apakah yang lain tidak ada yang lebih hebat dan mampu, hanya saja ada daya tarik dan data lebihnya, karena dia anak dari seorang Presiden,” kata Bahar. (*)