Selain itu, menurutnya peran orangtua sangat besar dalam mencegah depresi pada anak. Suasana yang tidak nyaman atau pertengkaran dengan teman mungkin tampak sederhana bagi orang dewasa.
Namun, berbeda jika kondisi tersebut dialami oleh remaja. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memicu depresi pada remaja. Remaja memang sering mengalami perubahan suasana hati atau mood. Itulah sebabnya, remaja yang terlihat murung atau sedih sering kali dianggap hal biasa, misalnya karena patah hati, mendapat nilai jelek, atau merasa kurang perhatian dari orang tua.
“Padahal, bisa jadi itu gejala depresi pada remaja. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berlanjut dan menyebabkan munculnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri,” tuturnya. (*)