JAKARTA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sepekan ke depan, hujan intensitas ringan hingga lebat melanda 29 provinsi di Indonesia. Fase awal La Nina ini diperkirakan akan menambah curah hujan seiring masuknya musim hujan. Ancaman bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai.
Bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, puting beliung perlu diwaspadai di tengah pandemi Covid-19. Sebelumnya BMKG pun menyebut, adanya La Nina akan menambah curah hujan hampir 40%.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.
Baca Juga:Hasil Survei Indikator Politik Indonesia Sebut 55 Persen Warga Mengaku Kesulitan EkonomiPutra Amien Rais Terlibat Kecelakaan di Tol Cipali 112 KM
“Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” katanya di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
Sebelumnya, dalam penjelasan tertulisnya, BMKG mengeluarkan informasi saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderate). Pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0,5C hingga -1,5C selama 7 dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.
Angin pasat ini adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropis menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur, berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.
“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan klaster atau kumpulan awan berpotensi hujan,” ungkapnya.
Aktifitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini, lanjutnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.