JAKARTA-Armenia dan Azerbaijan hari Selasa (13/10) saling tuduh pihak musuh telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan.
Kantor berita Reuters menyaksikan penembakan di kota Martuni di Nagorno-Karabakh, dan di Terter, Azerbaijan.
Kedua pihak membantah melanggar gencatan senjata tersebut, yang dimediasi Rusia dan mulai berlaku Sabtu lalu.
Baca Juga:400 Tentara Bayaran Pro-Turki Dikirim ke AzerbaijanPolri Dalami Narasi FPI Soal Habib Rizieq Sihab Pimpin Revolusi
Nagorno-Karabakh adalah daerah kantong di Azerbaijan yang diperintah dan dihuni oleh etnis Armenia. Perselisihan atas wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir adalah yang terburuk sejak pertengahan tahun 1990-an.
Mata dunia mencermati bentrokan itu karena daerah tersebut merupakan jalur ekspor minyak dan gas Azerbaijan. Turki dan Rusia, yang bersekutu dengan pihak yang berlawanan, berisiko terseret.
Ratusan orang tewas, dan semakin banyak orang mengungsi.
Konflik itu memperburuk penyebaran COVID-19 di kedua negara. Kasus baru di Armenia berlipat ganda dalam dua minggu terakhir. Di Azerbaijan, kasus virus corona naik sekitar 80 persen dalam seminggu ini.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengajukan permohonan bantuan karena diperkirakan puluhan ribu orang akan membutuhkan bantuan dalam tiga bulan ke depan. (*)