JAKARTA-Polisi mulai menembakkan gas air mata ke arah massa yang bertindak anarkis pada pukul 16.05 WIB di Bundaran Bank Indonesia (BI), usai massa dari Front Pembela Islam (FPI) membubarkan diri setelah aksi damai menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di sekitar Istana Merdeka.
“Mundur-mundur kalian semua!,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto lewat pengeras suara dari mobil pengurai massa (Raisa) di Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (3/10) sore.
Awalnya Heru Novianto mengingatkan remaja-remaja di kawasan Bundaran BI atau kawasan dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha untuk pulang ke rumah masing-masing karena aksi penolakan UU Cipta Kerja sudah selesai.
Baca Juga:Kawasan Harmoni Sepi, Bentrok di Patung KudaNaskah UU Cipta Kerja 812 Halaman Sudah Final
“Aksi ini aksi damai, teman-teman tadi melaksanakannya dengan baik dan yang lainnya juga begitu. Kita berjanji tadi tidak anarkis dan tidak rusuh. Ya silahkan warga dan adik-adik aksi sudah selesai, silahkan kembali ke rumah masing-masing tanpa ada anarkisme,” ujar Heru.
Imbauan itu disampaikan usai massa dari FPI membubarkan diri, namun tak lama setelah massa FPI membubarkan diri, sempat ada lemparan batu ke arah polisi.
“Kembali lagi, saya ingatkan tidak ada yang anarkis, tidak ada yang anarkis. Aksi damai sudah selesai,” tandas Heru, dikutip Antara.
Berkali-kali Heru mengingatkan agar remaja yang terlihat dominan menggunakan baju hitam segera pulang.
“Bertahan saja petugas, jangan dibalas. Bertahan saja,” kata Heru.
Tembakan gas air mata mulai terdengar pada pukul 16.06 WIB. (*)