Berikut catatan penyerangan brutal OPM:
Penembakan terhadap dua tenaga kesehatan penanganan COVID-19 yakni Almanek Bagau (luka tembak) dan Heniko Somau (tewas di tempat) pada Jumat 22 Mei 2020 di Distrik Wandai, Intan Jaya; penembakan petani bernama Yunus Sani (tewas) pada Jumat 29 Mei 2020 di Kampung Magataga, Distrik Wandai, Intan Jaya; penembakan warga bernama Laode Zainudin (luka tembak) pada Sabtu 15 Agustus 2020 di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya; penembakan 2 warga sipil berprofesi tukang ojek bernama Laode Anas (kemudian meninggal dunia) dan Fatur Rahman (luka tembak) pada Senin 14 September di Distrik Sugapa, Intan Jaya.
Selanjutnya, pembunuhan warga sipil berprofesi tukang ojek bernama Badawi (tewas di tempat) dan penembakan anggota TNI bernama Serka Sahlan (tewas di tempat) pada Kamis 17 September 2020 di Kampung Hitadipa, Distrik Sugapa, Intan Jaya; penyerangan Koramil Persiapan Hitadipa, Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Sabtu 19 September 2020 yang menewaskan anggota TNI bernama Pratu Dwi Akbar Utomo; penembakan Pendeta Yeremia Zanambani (kemudian meninggal dunia) pada Sabtu sore 19 September 2020 Kampung Hitadipa, Distrik Sugapa, Intan Jaya; penembakan Polisi dan transportasi di sekitar Bandara Bilorai, Distrik Sugapa, Intan Jaya pada Jumat 18 September 2020 dan Jumat 25 September 2020.
Kemudian penembakan ke arah Kodim Persiapan Intan Jaya pada Senin 5 Oktober 2020; penembakan pos TNI di Pasar Baru Kenyam, Nduga pada Selasa 6 Oktober 2020 yang menewaskan warga sipil bernama Yulius Wetipo; penyerangan terhadap rombongan TGPF di tanjakan Wabogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya pada Jumat 9 Oktober 2020, yang mengakibatkan anggota tim bernama Bambang Purwoko (Dosen UGM) dan tim pengamanan bernama Sertu Faisal Akbar menderita luka tembak, dan kemarin Sabtu 10 Oktober 2020, OPM melakukan serangan ke Pos TNI di Kampung Koteka, Distrik Kenyam, Nduga. (*)