JAKARTA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menginformasikan dua peristiwa gempa di laut selatan Jawa Timur, dalam waktu yang hampir bersamaan pada Selasa malam ini 6 Oktober 2020. Kedua gempa itu masing-masing terjadi di Lumajang dengan kekuatan Magnitudo 5,0 dan Kabupaten Malang yang berkekuatan 3,6 M.
Yang pertama terekam adalah gempa di Lumajang pada pukul 20.52 WIB. Sumber gempa disebutkan berasal dari kedalaman 10 kilometer yang tergolong dangkal di 134 kilometer barat daya Lumajang. Tapi, uniknya, BMKG tak mencantumkan gempa ini dalam daftar gempa yang bisa dirasakan di situs web-nya.
Sejumlah netizen yang menanggapi info gempa itu di akun media sosial BMKG juga kebanyakan mengaku tak merasakan gempa itu. Ini seperti yang diutarakan pemilik akun @zazillahf, @ full0happiness, dan @miaayamm_. “Lumajang kok ga kerasa yaa,” cuit di antaranya.
Baca Juga:Aksi Mahasiswa di Serang Ricuh, Karo Ops Polda Banten Kombes Amiludin dan Seorang Bintara Terluka Terkena BatuInilah Isi Pasal 156 Soal Pesangon di UU Cipta Kerja
Berbeda dengan gempa yang terekam berkekuatan Magnitudo 3,6 di Kabupaten Malang. Sumbernya juga terukur dangkal, yakni kedalaman 10 kilometer. Sedang jaraknya 169 kilometer tenggara Kabupaten Malang. Gempa yang terjadi pukul 21.45 WIB ini disebut terasa di permukaan dengan intensitas getaran II dalam skala MMI alias lemah atau hanya dirasakan sebagian orang di Turen, Malang.
Sebelum dua kejadian gempa di Jawa Timur itu, tepatnya pukul 20.17 WIB, BMKG juga menginformasikan kejadian gempa sekuat M 4,8 yang berpusat satu kilometer timur laut Bolaang, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Gempa dari sumber di laut dengan kedalaman 9 kilometer itu terasa menggoyang lebih keras.
BMKG mengukur intensitas getaran gempa itu sampai skala IV MMI atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.